Bola.com, Jakarta - Gelandang Juventus, Paul Pogba, akhirnya bisa bernapas lega setelah Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) memutuskan untuk mengurangi masa hukuman larangan bermain akibat terkena kasus doping.
Hukuman yang awalnya empat tahun kini dipangkas menjadi 18 bulan, menyusul argumen Paul Pogba bahwa konsumsi zat terlarang tersebut terjadi secara tidak sengaja.
Baca Juga
Pernah Hampir Gabung MU, Robert Lewandowski Ceritakan Penyebab Gagal Gabung Skuad Sir Alex Ferguson
Jarang Main di Real Madrid dan Jadi Bayang-bayang Jude Bellingham, Arda Guler Diminati Arsenal
MU Jadi yang Terdepan Dapatkan Wonderkid Liga Norwegia: Liverpool, Chelsea, hingga Dortmund Juga Berminat
Advertisement
Keputusan ini memberikan harapan bagi Pogba untuk kembali berlatih pada bulan Januari dan kemungkinan bisa memenuhi syarat bermain kembali mulai Maret 2025 mendatang.
Dalam putusannya, CAS mengakui bahwa Pogba telah melanggar aturan anti-doping. Namun, hakim mempertimbangkan sejumlah faktor, termasuk argumen Pogba yang berdalih jika peningkatan testosteron dalam tubuhnya disebabkan oleh kesalahan diresepkan dokter.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kronologi
Kasus ini berawal pada bulan Agustus 2023, ketika Pogba menjalani tes doping acak setelah pertandingan Juventus pada awal musim Serie A 2023/2024.Â
Hasil tes menunjukkan adanya peningkatan kadar testosteron dalam tubuh Pogba, hormon yang dapat meningkatkan daya tahan fisik. NADO (pengadilan anti-doping Italia) menjatuhkan hukuman skorsing sementara kepada Pogba pada bulan September.
Pada bulan Oktober, sampel kedua juga dikonfirmasi positif, dan kejaksaan anti-doping Italia mengusulkan hukuman penangguhan selama empat tahun. Pogba, yang merasa bahwa dirinya tidak bersalah, segera mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga.
Â
Advertisement
Banding ke CAS
Dalam upaya pembelaannya, Pogba mengklaim bahwa zat terlarang tersebut dikonsumsi secara tidak sengaja, hasil dari kesalahan mengonsumsi suplemen yang diresepkan oleh seorang dokter di Florida.Â
Uniknya, pihak Pogba tidak menuntut penghapusan hukuman sepenuhnya, melainkan meminta agar larangan tersebut dikurangi menjadi 12 bulan. Kuasa hukum Pogba berpendapat jika pelanggaran ini tidak sengaja melainkan karena faktor kelalaian medis.
Panel CAS memutuskan untuk menerima sebagian argumen Pogba, namun CAS menegaskan gelandang berusia 31 tahun tersebut tetap bersalah akan kelalaiannya. Oleh karena itu, hukuman empat tahun dipangkas menjadi 18 bulan.
Â
kembali Bermain
Keputusan CAS ini memberikan angin segar bagi Pogba, yang telah melalui masa-masa sulit selama skorsing. "Akhirnya mimpi buruk itu berakhir," ujar Pogba setelah mendengar pengurangan hukumannya.
Mantan pemain Manchester United ini menerima keputusan tersebut meski tetap yakin jika pelanggaran ini terjadi karena faktor tidak disengaja. Ia berterima kasih kepada hakim CAS yang sudah mendengarkan penjelasannya dan mengurangi sanksi yang dijatuhkan.
Keputusan ini memberikan harapan bagi Pogba untuk kembali bermain di dunia sepakbola. Pemain Timnas Prancis ini dijadwalkan akan bisa mulai berlatih pada bulan Januari dan kemungkinan memenuhi syarat bertanding mulai Maret 2025 mendatang.
Penulis:Â Muhamad Luthfi Ma'ruf
Advertisement