Bola.com, Jakarta - Alvaro Morata, kapten Timnas Spanyol, berbagi pengalamannya tentang masa-masa sulit yang dialaminya dalam sebuah wawancara dengan 'Herrera en Cope', Rabu waktu setempat.
Dalam wawancara tersebut, Alvaro Morata membahas perjuangannya melawan depresi, yang akhirnya memengaruhi keputusannya untuk meninggalkan Spanyol dan Atletico Madrid demi melanjutkan karier di klub lain seperti AC Milan.
Advertisement
Dalam cuplikan wawancara yang dipublikasikan sebelum penayangan lengkapnya pada Kamis ini, Morata menjelaskan secara terbuka tentang depresi yang dialaminya.
Menurut pemain berusia 31 tahun itu, kondisi mentalnya mungkin menjadi alasan penting yang membuatnya memutuskan untuk pindah ke Italia dan melanjutkan karier sepak bolanya di sana.
"Ketika Anda mengalami masa-masa yang sangat sulit, seperti depresi atau serangan panik, tidak peduli apa pekerjaan Anda atau apa situasi hidup Anda, Anda memiliki musuh di dalam diri yang harus Anda hadapi setiap hari dan malam. Pada akhirnya, hal terbaik bagi saya adalah meninggalkan Spanyol karena saya sampai pada titik di mana saya tidak bisa lagi menanggungnya," ungkap Alvaro Morata.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Berpisah dengan Istri
Penyerang tengah ini telah melalui beberapa masa sulit baru-baru ini, termasuk perpisahan dengan istrinya, Alice Campello, setelah kepindahannya ke Milan.
Di masa awal kepindahannya ke Milan, rencananya untuk tinggal di sebuah kota kecil di pinggiran Milan jadi 'masalah'. Ia diajak berseteru dengan Wali Kota Corbetta, Marco Ballarin.
Ballarin membocorkan ke publik rencana Morata pindah ke kota tersebut. Morata menuding sang wali kota melanggar privasinya,
Sumber: Mundo Deportivo
Advertisement