Sukses


Lee Carsley Dituding Jadi Dalang Utama Kekalahan Inggris dari Yunani di UEFA Nations League, Buntut Taktik Nyeleneh

Bola.com, Jakarta - Timnas Inggris mengalami kekalahan mengejutkan di kandang sendiri setelah takluk 1-2 dari Yunani dalam lanjutan UEFA Nations League 2024/2025, Jumat (11/10/2024) dini hari WIB.

Kekalahan ini tentu menjadi pembicaraan hangat, terutama karena keputusan pelatih sementara Timnas Inggris, Lee Carsley, yang dianggap kontroversial.

Di era Lee Carsley, Timnas Inggris sejatinya sukses menorehkan dua kemenangan beruntun melawan Republik Irlandia dan Finlandia. Ini membuat Carsley diharapkan dapat melanjutkan performa impresif, namun malah berakhir pahit bagi Inggris.

Lee Carsley melakukan eksperimen yang berani pada laga tersebut. Ia mengandalkan banyak kombinasi pemain muda di lini depan seperti Jude Bellingham, Phil Foden, dan Bukayo Saka, akan tetapi gagal membuahkan hasil maksimal.

Meski mendominasi penguasaan bola yang mencapai 64 persen, The Three Lions tidak mampu membuat banyak gol. Tercatat mereka hanya mampu membuat 2 shoot on target. Sebaliknya, Yunani tampil efektif dan mampu mencetak dua gol lewat Vangelis Pavlidis.

 

 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Tidak Mainkan Striker Murni

Absennya Harry Kane yang tidak dalam kondisi fit, diprediksi menjadi kesempatan bagi Dominic Solanke atau Ollie Watkins. Keduanya sedang on fire di Liga Inggris dan digadang-gadang akan menjadi starter menggantikan peran Kane sebagai ujung tombak utama.

Namun, Carsley membuat kejutan dengan tidak memasang penyerang murni pada pertandingan tersebut. Ia malah menurunkan pemain bertipe gelandang serang seperti Jude Bellingham, Cole Palmer, Phil Foden, dan Anthony Gordon di lini depan The Three Lions.

Meskipun di atas kertas terlihat ofensif, kenyataannya Inggris malah kesulitan menciptakan peluang berbahaya. Taktik Carsley yang berfokus pada kekuatan menumpuk di lini tengah ternyata gagal total tidak berjalan sesuai rencana.

 

 

 

3 dari 4 halaman

Lee Carsley Tidak Menyesal

Menariknya meski taktiknya gagal total, Carsley memberi respons seakan tidak menyesal telah mengambil keberanian untuk bereksperimen dengan sistem yang berbeda dari biasanya.

"Kami mencoba sesuatu yang berbeda dan mencoba membebani lini tengah. Kami menjadi yang terbaik kedua malam ini, itu mengecewakan." ujar Lee Carsley, seperti dikutip dari Sportmole. 

"Kami mencobanya selama 20 menit, kami bereksperimen, dan kecewa itu tidak berhasil. Tidak realistis untuk berharap terlalu banyak dan kami harus mencoba lagi. Semua gol terjadi karena kesalahan, dan itu mengecewakan," imbuh pelatih berusia 50 tahun itu kepada ITV Sport.

 

 

 

4 dari 4 halaman

Belum Kapok, Carsley akan Bereksperimen Lagi

Meskipun menerima banyak kritik efek dari eksperimennya yang gagal, Carsley tetap berdiri teguh pada keputusannya. Ia tidak mau ribet memikirkan kritikan dan hinaan fans.

Dalam wawancara selepas pertandingan, ia membeberkan taktik tanpa striker murni ini bisa menjadi opsi kedua dan masih banyak lagi eksperimen yang akan ia coba selama melatih Timnas Inggris.

"Ini jelas merupakan sebuah opsi ke depannya. Ketika memiliki pemain berkualitas seperti Kane, mungkin akan baik-baik saja. Namun di masa depan, Anda harus memiliki keberanian untuk mencoba berbagai hal. Kami mencoba sesuatu yang berbeda. Itu adalah tugas saya untuk melakukan hal-hal tersebut," imbuh Lee Carsley. 

Penulis: Muhammad Luthfi Ma'ruf

Sumber: Sportmole

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer