Bola.com, Jakarta - AC Milan berhasil mengalahkan Club Brugge 3-1 pada laga matchday ketiga Liga Champions, Rabu dini Hari WIB (23/10/2024).
Christian Pulisic membuka gol AC Milan menit ke-34, lalu Tijjani Reijnders bikin brace menit ke-61 dan 71', setelah gelandang Brugge, Raphael Onyedika, terkena kartu merah di menit ke-40. Brugge berhasil mencetak satu gol di laga ini lewat Kyriani Sabbe (51').
Baca Juga
Advertisement
Namun, ada satu kejadian yang mencolok di pertandingan yang dimainkan di San Siro, dini hari tadi. Itu adalah gol penyerang remaja tuan rumah, Francesco Camarda, yang lantas dianulir berdasarkan VAR.
Camarda mengira ia telah menjadi pencetak gol termuda di Liga Champions sepanjang sejarah. Namun, VAR kemudian turun tangan.
Camarda, yang berusia 16 tahun melepaskan jerseynya sebagai selebrasi saat ia melaju setelah menyundul bola umpan silang Tijjani Reijnders pada menit-menit akhir pertandingan.
Ia kemudian berdiri di depan para pendukung Milan dengan tangan ditangkupkan di telinga sebelum diangkat ke pundak rekan setimnya. Ibu Camarda dan kekasihnya terlihat di tribune penonton menyeka air mata mereka.
Namun, gol tersebut kemudian dianulir oleh asisten wasit video karena offside. Untuk menambah 'lukanya', Camarda mendapat kartu kuning karena selebrasi membuka bajunya.
Untung saja AC Milan tetap menang sehingga ia tak terlalu 'terluka', tetapi apa komentar Camarda soal kejadian emosional ini?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dipermainkan VAR, Gagal Geser Ansu Fati
Berikut komentar Camarda seusai pertandingan.
"Itu sangat emosional, saya pikir itu adalah perasaan terbaik dalam hidup saya, tetapi kemudian VAR mempermainkan saya," kata Camarda.
"Saya benar-benar kecewa, tetapi ini adalah hal-hal yang terjadi, terutama dalam sepak bola modern," ungkapnya.
Andai tak dianulir, Camarda menjadi pencetak gol termuda di Liga Champions pada usia 16 tahun dan 226 hari.
Rekor tersebut dipegang oleh Ansu Fati, yang berusia 17 tahun dan 40 hari saat mencetak gol untuk Barcelona melawan Inter Milan pada 2019.
Namun, ia harus puas dengan satu rekor saja: menjadi pemain debutan Italia termuda di kompetisi ini, saat ia dimasukkan pada menit ke-75 saat para penonton di San Siro mengelu-elukan namanya.
"Rekor tersebut memberi saya kebanggaan tersendiri, sejujurnya, tapi sekarang hal tersebut mendorong saya untuk memberikan lebih banyak hal untuk berkembang dan memastikan malam-malam seperti ini lebih sering terjadi," ujar Camarda, yang menambahkan bahwa itu adalah malam terbaik dalam kariernya."
Advertisement
Rekor Camarda
Camarda dipeluk erat oleh ayahnya di pinggir lapangan setelah pertandingan, yang dimenangkan Milan dengan skor 3-1.
Camarda - yang dianggap sebagai satu di antara pemain muda terbaik di Italia - memegang rekor sebagai pemain termuda dalam sejarah Serie A, yang dicetaknya saat ia bermain melawan Fiorentina musim lalu di usia 15 tahun.
Dia hanya memainkan satu pertandingan lainnya untuk Milan, juga pada musim lalu.
Sumber: Nine