Bola.com, Jakarta - Inter Miami baru didirikan pada 2018 dengan melibatkan David Beckham dalam pengelolaannya. Dengan usia yang begitu muda, Inter Miami telah mengalami perjalanan berliku dalam empat tahun keberadaannya di Major League Soccer (MLS), meski berhasil memboyong Lionel Messi.
Salah satu langkah berani David Beckham selama mengelola Inter Miami adalah memecat rekan setimnya di Manchester United (MU), Phil Neville, yang menjabat sebagai manajer Inter Miami sejak Januari 2021.
Baca Juga
Advertisement
Berada di bawah asuhan Neville, Inter Miami hanya meraih 35 kemenangan dari 90 laga. Menyadari masa jabatannya akan segera berakhir, Neville mengungkapkan bahwa sangat jelas bagi semua orang di klub hasil buruk itu mengarah kepada pemecatan.
"Hari saya dipecat, mungkin lebih sulit bagi David ketimbang bagi saya," ujar Phil Neville.
Namun, keputusan Inter Miami terbukti tepat ketika klub segera mengumumkan kedatangan Lionel Messi beberapa hari kemudian.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dana Besar
Mendatangkan Lionel Messi dari Paris Saint-Germain (PSG) jelas tidak murah. Dari musim pertamanya saja, pemain asal Argentina itu sudah memperoleh gaji sebesar 20,4 juta dolar, plus pendapatan endorsement yagn mencapai 70 juta dolar.
Sementara itu, rekan-rekan Messi yang pernah bersama di Barcelona, seperti Sergio Busquets dan Luis Suarez, juga menerima gaji yang signifikan. Hal ini membuat total pengeluaran gaji Inter Miami jauh di atas kebanyakan klub MLS lainnya.
Meskipun Messi berada di akhir kariernya, kontribusinya yang luar biasa, 33 gol dan 17 assist dalam 36 penampilan, telah menjadikan Inter Miami sorotan global.
Advertisement
Persoalan demi Persoalan
Kendati demikian, kehadiran Lionel Messi juga membawa masalah. Ketika tidak tampil dalam pertandingan persahabatan di Hong Kong, banyak penggemar kecewa, terutama karena mereka melakukan perjalanan panjang untuk menyaksikannya.
Insiden ini memicu kemarahan yang melibatkan media dan politisi setempat, serta berujung pada pengembalian tiket sebesar 50 persen.
Sementara itu, Presiden FIFA, Gianni Infantino, juga turut terlibat dalam kontroversi ini dengan mengumumkan bahwa Inter Miami akan menjadi tuan rumah pertandingan pembuka FIFA Club World Cup 2025.
Pengumuman ini mengundang kemarahan penggemar dari klub-klub MLS lainnya, yang merasa ada perlakuan istimewa terhadap Inter Miami.
Mereka menilai bahwa kriteria yang digunakan Infantino tidak transparan dan didasarkan pada popularitas Messi untuk menarik perhatian media.
Fokus Masa Depan
Sekarang, dengan MLS play-off di depan mata, Inter Miami berharap dapat menambah koleksi trofi mereka. Namun, keberhasilan mereka di liga tidak akan diterima dengan tangan terbuka oleh semua kalangan.
Dengan banyaknya kontroversi yang mengelilingi klub, perjalanan mereka menuju puncak tetap penuh tantangan dan sorotan.
Sumber: Mirror
Advertisement