Bola.com, Jakarta - Pelatih Juventus, Thiago Motta, mengakui bahwa timnya "perlu memperbaiki keseimbangan" usai hasil imbang yang kacau melawan Parma pada pertandingan pekan ke-10 Serie A, Kamis dini hari WIB (31/10/2024).
Dalam beberapa pertandingan terakhir, performa bertahan Bianconeri tampak menurun. Jika sebelumnya mereka hanya kebobolan satu gol dalam delapan laga awal, kini gawang mereka kebobolan enam gol dalam dua pertandingan terakhir.
Advertisement
Setelah berhasil bangkit dari ketertinggalan 4-2 menjadi 4-4 melawan Inter pada akhir pekan lalu, Juventus kembali harus berjuang untuk menyamakan kedudukan dalam laga melawan Parma di Turin. Gol dari Weston McKennie dan Timothy Weah membuat skor akhir menjadi 2-2.
"Kami memberi terlalu banyak kesempatan kepada Parma, dan kami menciptakan banyak peluang juga, tapi kami harus mencoba menghindari memberi mereka banyak peluang melalui serangan balik. Terkadang kami tampil baik, tetapi di saat lain kurang maksimal; kami perlu memperbaiki keseimbangan antara hal baik dan buruk," tutur Thiago Motta kepada Sky Sport Italia.
"Kami harus menggunakan gaya bermain kami lebih lama agar bisa memberikan tekanan terus-menerus kepada lawan," lanjutnya.
Apakah meningkatnya jumlah gol yang bersarang di gawang Juventus berkaitan dengan cedera Gleison Bremer? D
alam dua laga terakhir melawan Inter dan Parma, posisi bek tengah ditempati Danilo, bersama Pierre Kalulu melawan Inter dan Fabio Gatti dalam laga melawan Parma.
"Kesalahan yang kami buat bersifat teknis di area akhir, baik di lini serang maupun pertahanan. Kami tidak bisa membiarkan lawan melancarkan serangan balik setiap kali kami melakukan kesalahan atau kehilangan bola, terutama ketika Parma memiliki pemain sayap yang hanya menunggu momen tersebut untuk menyerang kami," ulas Motta, yang melatih Juventus sejak awal musim ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Thiago Motta Menyoroti Kelemahan Juventus
Teun Koopmeiners kembali bermain setelah absen beberapa minggu akibat cedera tulang rusuk, meski hanya sebagai pemain pengganti di akhir laga. Apakah mantan pemain Atalanta itu mampu memberikan Juventus kontrol tempo dan inisiatif yang lebih baik?
"Dia pemain penting bagi kami, tetapi dia tidak bisa menjadi satu-satunya. Kami perlu bekerja sebagai tim untuk menjaga keseimbangan tersebut dan melakukannya secara kolektif. Terkadang permainan menjadi kacau, dan jika kami tidak bisa menyelesaikan serangan, lawan akan melakukan serangan balik dan mengambil keuntungan. Ini sesuatu yang perlu kami hindari," jawab Motta.
Jurnalis Sky Sport Italia menyampaikan kepada Thiago Motta bahwa Juventus tampak lebih lambat kembali ke bentuk bertahan mereka dibandingkan awal musim.
"Saya sangat setuju, kami harus lebih agresif segera setelah kehilangan bola untuk merebutnya kembali dan mencegah lawan melancarkan serangan balik. Ini karena kami menyerang dengan banyak pemain dan mencoba memenuhi area penalti mereka, kami harus membuat mereka tetap tertekan dan tidak membiarkan mereka berlari sejauh 60-70 meter ke arah kami," ujar pelatih asal Brasil itu.
Advertisement
Belum Terkalahkan, tapi...
Kendati mencetak dua gol untuk menyelamatkan hasil imbang 4-4 melawan Inter di pekan ke-9 lalu, Kenan Yildiz kembali tidak dimainkan sejak awal dan posisinya digantikan oleh Weah. Pemain muda asal Turki ini dianggap memberikan elemen kejutan, tetapi mengapa dia tidak turun sebagai starter?
"Weah bermain baik hari ini, dan saya rasa ketika pertandingan mulai terbuka, Yildiz sangat cocok untuk bermain di situasi seperti itu. Dia bisa bermain di posisi lebih sentral atau di sayap, memiliki kebebasan untuk bergerak ke dalam seiring dengan kedatangan full-back kami dan dapat menyelesaikan serangan atau memberikan assist. Saat dia menggiring bola, dia bisa memberikan dampak besar," ujar Motta.
Juventus masih belum terkalahkan di Serie A, tetapi kini terpaut tujuh poin dari pemuncak klasemen Napoli, yang cukup jauh dalam persaingan Scudetto.
Banyak faktor yang memengaruhi, termasuk performa kandang mereka yang kurang maksimal dengan empat hasil imbang dan hanya dua kemenangan.
Â
Sumber: Football Italia