Bola.com, Jakarta - Puluhan tahun yang lalu, di tahun 80-an Jepang pernah menjadikan kompetisi Galatama di Indonesia sebagai salah satu tempat untuk studi banding dalam urusan mengelola sepak bola. Kini, sepak bola di Jepang sudah menjadi industri yang sangat maju dengan dukungan ekosistem yang positif.
Bolacom melihat dan merasakan atmosfer sepak bola di Jepang saat menerima undangan dari pengelola kompetisi JLeague untuk menyaksikan beberapa pertandingan. Laga pertama yang menjadi tujuan adalah duel Kawasaki Frontale vs Kashima Antlers di Stadion Todoroki Athletic, Kawasaki, Jumat (1/11).
Baca Juga
Advertisement
Kesan damai terlihat ketika sejumlah suporter dari dua tim yang berlaga terlihat berjalan beriringan menuju stadion. Suporter Kawasaki Frontale yang memakai atribut warna biru dan suporter Kashima Antlers dengan warna atribut merah sudah terlihat membaur sejak keluar dari stasiun kereta bawah tanah di sekitar stadion. Uniknya, tak jarang terlihat suporter dari kedua tim justru memiliki relasi.
Misal, ada dua orang suporter wanita yang berjalan berdampingan sejak keluar dari stasiun kereta bawah tanah. Saat ditanya, mereka rupanya berkawan. "Ya, kami bestie. Meskipun tim favorit kami berbeda," kata Kimiko, yang merupakan suporter Kashima.
Di sekitar stadion, terlihat sepasang suporter yang terlihat mesra. Sang suporter pria memakai kostum Kawasaki Frontale beberapa kali menyuapi pasangannya yang memakai kostum Kashima Antlers. Rupanya mereka memang sepasang kekasih.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bermacam Hiburan
Suasana damai diantara suporter kedua tim tersebut diimbangi dengan konsep festival yang bisa dinikmati di sekitar area stadion. Saat memasuki area Stadion Todoroki, suporter langsung disambut gerbang Kawasaki Front Park puluhan kios yang menjual berbagai macam jenis makanan.
Tak hanya itu, sejumlah aktivitas hiburan seperti adu jauh meloncat antara suporter dan kucing, hingga atraksi anjing yang lucu juga bisa ditemui. Tak ketinggalan pula tentunya adalah stan yang menjual merchandise dari kedua tim. Bedanya, stan penjual merchandise Kawasaki Frontale terlihat jauh lebih besar dan lengkap ketimbang stan milik tim tamu.
Untuk urusan konsep festival ini, panpel di Stadion Todoroki memang terlihat kreatif. Suporter yang datang memiliki pilihan kegiatan yang cukup variatif. Mereka bisa memesan dan membeli makanan, sekedar bermain, atau berbelanja merchandise sebelum masuk ke stadion. Suasana ramai tapi menyenangkan jelas terasa di luar stadion. Tak hanya fans Kawasaki Frontale, pendukung Kashima Antlers juga terlihat dimana-mana. Jarak kota Kashima dan Kawasaki jika ditempuh memakai jalur darat sekitar tiga jam.
"Ini malam libur, sehingga penonton banyak yang datang. Suporter Kashima Antlers juga banyak yang datang karena banyak diantara mereka yang tinggal di kota Kawasaki dan sekitarnya," kata Kimoto Rikuto, staf bagian public relation Kawasaki Frontale.
Advertisement
Kalah Tetap Tertib
Masuk ke area tribun stadion yang berkapasitas 27.495 penonton, kursi didominasi warna biru pendukung Kawasaki Frontale. Sementara suporter Kashima Antlers diberi jatah duduk di tribun belakang gawang.
Sepanjang laga berjalan, kedua kelompok suporter hampir tak pernah berhenti meneriakkan yel-yel dan chant. Saat tuan rumah Kawasaki Frontale ketinggalan skor, suporter tetap bersemangat menyanyi dan memberikan dukungan.
Pada akhirnya suporter tuan rumah harus kecewa karena Kawasaki Frontale kalah 1-3 dari Kashima Antlers. Meski tim kesayangan kalah, sama sekali tak ada ulah berlebihan dari suporter biru pendukung Kawasaki Frontale . Mereka keluar stadion dengan tertib dan tenang.
Di luar stadion, sejumlah suporter yang disiram hujan gerimis dan cuaca sekitar 15 derajat celcius, terlihat menunggu di sekitar bis tim Kawasaki Frontale. Mereka dengan setia menunggu sampai pemain masuk bis. Pemain bertahan Yuichi Maruyama bahkan sempat meluangkan waktu untuk mendatangi dan memberikan tanda tangannya ke puluhan orang suporter. Kalah tapi tetap tertib, setia, dan suportif. Keren bukan?Â