Sukses


6 Manajer Terhebat di Abad 21: Sir Alex Ferguson Tidak di Urutan Pertama, Siapa Lebih Baik?

Bola.com, Jakarta - Dalam kompleksitas sepak bola modern, pengaruh seorang manajer tim bisa jadi penentu keberhasilan atau kegagalan. Abad ke-21 sudah menjadi saksi serangkaian taktik hebat yang membentuk permainan dengan strategi yang cemerlang, kepemimpinan, dan pendekatan yang inovatif.

Mulai dari menjadi dalang kemenangan yang tidak terlupakan hingga membina bakat sepak bola muda, para manajer tim sepak bola ini sudah meninggalkan jejak yang sulit dihapuskan dalam sejarah olahraga paling populer di dunia ini.

Namun, meski dorongan mereka di lapangan merupakan instrumen terpenting untuk mengukur keberhasilan mereka, era dunia hiburan berarti pelatih kepala dikenal karena kepribadian mereka dan kehadiran media sama pentingnya saat ini.

Dari karisma Jurgen Klopp dan Pep Guardiola yang energik, hingga aura tenang dan kalem milik Jose Mourinho dan Carlo Ancelotti, banyak yang patut disyukuri dunia sepak bola dengan kehadiran manajer tim hebat ini.

Melalui dominasi Timnas Spanyol dan Real Madrid pada 2010 dan kesuksesan Premier League sebagai salah satu liga paling kuat di Eropa, 24 tahun setelah pergantian tahun dari 1999 ke 2000, ada cukup banyak pelatih yang ikonik masuk dalam peringkat 20, 30, atau bahkan 40.

Dengan memperhitungkan trofi yang dimenangkan setelah 2000, keberhasilan tim yang ditangani, dan warisan atau efek yang bertahan lama, berikut adalah 6 manajer terhebat abad ke-21 versi GiveMeSport:

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 7 halaman

6. Vicente del Bosque (1987-2016)

 

Satu-satunya manajer dalam daftar ini yang sudah meraih kesuksesan di level klub maupun internasional. Vicente del Bosque meraihnya bersama Real Madrid dan Timnas Spanyol.

Sebagai manajer tim ikonik Galacticos pada awal 2000-an, Del Bosque meraih dua gelar La Liga dan dua trofi Liga Champions, plus Piala Super Spanyol dan Piala Super Eropa.

Setelah masa jabatan yang singkat di Besiktas dan menjadi direktur olahraga di Cadiz, Del Bosque diangkat menjadi manajer Timnas Spanyol yang berbuah periode mendominasi, memenangkan Euro 2008, Piala Dunia 2010, dan Euro 2012.

3 dari 7 halaman

5. Jose Mourinho (1993-saat ini)

 

Jika daftar ini ditulis 10 tahun yang lalu, Jose Mourinho akan menjadi pesaing kuat untuk nomor satu dalam daftar ini. Meskipun tingkat keberhasilannya melambat dalam beberapa tahun terakhirr, ia tetap menjadi salah satu bos teratas di Eropa.

Manajer asal Portugal yang sangat percaya diri ini mengubah citra pelatih sepak bola ketika ia muncul pada 2004 sebagai pelatih Porto yang memenangkan Liga Champions.

Ia benar-benar membuktikannya ketika pindah ke Chelsea pada musim panas itu dan mematahkan duopoli Manchester United dan Arsenal untuk memenangkan gelar Premier League bersama The Blues.

Mourinho mengukuhkan status legendarisnya dalam manajemen sepak bola ketika ia memenangkan gelar Liga Champions keduanya bersama Inter Milan pada 2010, bersama gelar Serie A dan Coppa Italia.

4 dari 7 halaman

4. Jurgen Klopp (2001-2024)

 

Transformasi Jurgen Klopp terhadap tim yang ia tangani menempatkannya sebagai salah satu manajer tim terhebat pada abad ini.

Ia mengambil alih Borussia Dortmund yang berada di posisi ke-13 pada 2008, dan kemudian mengubahnya menjadi kekuatan sepak bola Eropa yang tangguh hanya dalam beberapa tahun.

Ia membawa Borussia Dortmund memenangkan Bundesliga pada 2011 dan 2012, sebelum akhirnya menghancurkan Real Madrid asuhan Jose Mourinho untuk mencapai final Liga Champions pada 2013.

Pada 2016, proyek serupa datang ketika Klopp diminta untuk membangunkan raksasa Liverpool yang tertidur di posisi yang sama.

Setelah membawa gaya permainannya ke Premier League, Klopp membawa gelar Liga Champions keenam Liverpool ke Anfield pada 2019.

Gelar juara itu mengakhiri penantian selama 30 tahun bagi Liverpool untuk meraih gelar Premier League pada musim berikutnya.

Pelatih asal Jerman itu juga telah memenangkan Piala Super Eropa, Piala Dunia Antarklub, Piala FA, dan Piala Liga untuk The Reds, memulihkan Liverpool sebagai salah satu klub terbesar di Eropa.

5 dari 7 halaman

3. Carlo Ancelotti (1992-saat ini)

 

Carlo Ancelotti berada di puncak karier manajerial selama lebih dari 20 tahun, setelah memenangkan gelar Liga Champions pertamanya bersama AC Milan pada 2002/2003.

Pelatih asal Italia itu memenangkan gelar lainnya bersama Rossoneri dan tiga gelar bersama Real Madrid pada 2014, 2022, dan 2024 yang menjadikannya sebagai pelatih tersukses yang pernah ambil bagian dalam kompetisi tersebut, juga satu-satunya pelatih kepala yang sukses dalam enam pertandingan final Liga Champions.

Terlebih lagi, Ancelotti memegang statistik luar biasa sebagai satu-satunya manajer tim yang memenangkan gelar di masing-masing dari lima liga top Eropa. Meskipun taktiknya mungkin tidak sehebat Klopp, Guardiola, atau Mourinho, lemari trofinya berbicara sendiri.

Ketika alisnya terangkat di pinggir lapangan, lawan mungkin akan menyerah saat itu juga, karena Los Blancos hampir pasti akan menemukan cara rahasia untuk mendapatkan kembali kontrol penuh atas pertandingan yang sedang berlangsung.

6 dari 7 halaman

2. Sir Alex Ferguson (1974-2013)

 

Anda mungkin mengira pelatih asal Skotlandia itu akan menduduki peringkat teratas manajer terhebat abad ini, tetapi mantan bos Manchester United (MU) itu harus puas di posisi kedua, sesuatu yang kemungkinan besar tidak biasa baginya.

Sir Alex Ferguson datang ke Old Trafford pada 1986 dan mantan manajer Aberdeen itu berjanji menyingkirkan Liverpool dari dominasi mereka.

Pada pertengahan 1990-an, ia menepati janjinya. Namun, pada pergantian abad, putrra paling terkenal dari Glasgow itu benar-benarr mendapatkan reputasinya sebagai salah satu yang terbaik dalam profesinya.

Sejak 2000 dan seterusnya, Ferguson membantu The Red Devils memenangkan tujuh gelar Premier League, satu trofi Piala FA, dan satu gelar Liga Champions, selain mencapai dua final Liga Champions lainnya.

MU tidak pernah menjadi penantang gelar yang serius sejak ia pensiun pada 2013, di mana ada enam manajer dan dua pelatih interim pada periode tersebut, yang hanya menekankan betapa brilian era Ferguson.

7 dari 7 halaman

1. Pep Guardiola (2007-saat ini)

Pep Guardiola telah memperlihatkan perpaduan sempurna antara mengubah tim dan taktik permainan, sembari meraih trofi sepanjang perjalanannya.

Legenda Barcelona dan murid Johann Cruyff, ia menjadi manajer Blaugrana pada 2008 dan dengan cepat menciptakan salah satu tim sepak bola terhebat yang pernah ada di Camp Nou.

Barcelona asuhan Guardiola kemudian memenangkan sextuple yang luar biasa pada 2009, yaitu La Liga, Copa del Rey, Supercopa de Espana, Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub. Ia kemudian memenangkan lagi Liga Champions dan La Liga pada 2011.

Ia kemudian melengkapinya dengan meraih tiga gelar juara Bundesliga bersama Bayern Munchen, plus dua trofi DFB Pokal, hingga akhirnya bergabung bersama Manchester City pada 2016.

Menangani Man City, Guardiola telah memenangkan Premier League lima kali, termasuk empat kali berturut-turut yang memecahkan rekor setelah musim 2023/20244, di mana ada satu trofi Piala FA, dan empat trofi Carabao Cup.

Namun, setelah semua keberhasilan itu, momen gemilangnya datang pada 2023, di mana Man City memenangkan treble yang pertama kali dilakukan klub Inggris dalam abad ke-21.

Sumber: Give Me Sport

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer