Bola.com, Jakarta Beberapa bintang sepak bola terkenal dunia kerap kali mencoba untuk mengakhiri karier sepak bola mereka dengan kembali ke klub yang telah membesarkan namanya. Meski terdengar romantis, langkah ini nyatanya tidak selalu berbuah manis.
Kembali ke pelukan klub lama memang bisa jadi penutup karier yang indah, terutama setelah sebelumnya berhasil meraih banyak kesuksesan di klub tersebut. Namun, tak jarang kembalinya pemain tersebut malah berakhir tragis, merusak kenangan indah yang telah tercipta sebelumnya.
Baca Juga
Advertisement
Keinginan untuk menciptakan akhir cerita yang sempurna memang bisa dimaklumi. Akan tetapi, bagi sejumlah pemain, keputusan ini justru menjadi bumerang bagi kedua belah pihak.
Alih-alih memaksakan diri untuk kembali ke klub masa lalu, mungkin akan lebih bijak bagi sang pemain untuk mencari klub baru sebagai pelabuhan terakhir dalam karier profesionalnya.
Berikut enam contoh pemain yang gagal mengulangi kenangan manis di klub lamanya yang telah membesarkan nama pemain tersebut.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Paul Pogba
Paul Pogba adalah salah satu contoh paling menonjol dari kembalinya pemain yang tidak sesuai harapan. Setelah berhasil membawa banyak gelar di Juventus, Pogba malah pindah ke Manchester United pada tahun 2016 dengan nilai transfer yang memecahkan rekor.
Meski tampil impresif pada awal kedatangan, kiprah Pogba di MU malah sering tidak konsisten, hingga akhirnya memutuskan untuk kembali ke Kota Turin pada 2022 dengan status bebas transfer.
Sayangnya, perjalanan kedua Pogba di Juventus berubah menjadi mimpi buruk. Cedera robek meniskus langsung menghantuinya, membuatnya absen hingga awal 2023.
Meski berhasil comeback pada Februari 2023, Pogba malah sering absen akibat cedera. Apesnya lagi, pada September 2023, ia diskors karena pelanggaran doping. Kini, Pogba berstatus bebas transfer dan hanya bisa berharap ada klub yang ingin meminangnya pada Maret 2025.
Advertisement
Joe Cole
Joe Cole adalah nama lain yang mencoba menulis akhir yang indah dengan kembali ke klub lamanya. Pada 2003, Cole meninggalkan West Ham untuk bergabung dengan Chelsea. Setelah meraih banyak trofi dan klub-klub lainnya, tepat sepuluh tahun berkelana, Cole kembali ke West Ham pada 2013.
Awalnya, kedatangnnya membawa harapan besar bagi para fans The Hammers. Beberapa penampilan apiknya membangkitkan kenangan pada masa-masa indah dulu.
Namun, sayangnya tubuhnya tidak lagi sanggup untuk bermain di level tertinggi. Cedera terus menghantui, dan Cole akhirnya memutuskan untuk pindah ke Aston Villa pada 2014. Pemain Inggris itu akhirnya mengakhiri kariernya di Liga kasta kedua USA pada 2018.
Fabio Cannavaro
Kapten Italia yang mengangkat trofi Piala Dunia 2006, Fabio Cannavaro juga mengalami nasib serupa. Setelah skandal Calciopoli yang menimpa Juventus pada 2006, Cannavaro meninggalkan klub tersebut dan bergabung dengan Real Madrid.
Setelah Tiga tahun yang solid di Spanyol membuatnya kembali ke Juventus pada 2009 dengan status bebas transfer. Tentu keputusan ini membuat banyak fans Si Nyonya Tua sang bek menunjukkan kualitasnya di lini belakang.
Namun, harapan tersebut segera pupus. Penampilan Cannavaro tidak lagi sebaik dulu, dan Juventus terpuruk di posisi ketujuh pada akhir musim, pencapaian terburuk klub dalam satu dekade. Setelah semusim, Cannavaro kembali meninggalkan klub, mengakhiri kariernya di Kota Turin dengan cara yang jauh dari kata manis.
Advertisement
Mario Götze
Mario Götze adalah salah satu pemain muda Jerman yang paling menjanjikan ketika meninggalkan Borussia Dortmund untuk bergabung dengan Bayern Munchen pada 2013. Saat itu, keputusannya terasa masuk akal karena ingin meraih lebih banyak trofi di klub yang lebih besar.
Pada musim panas 2014, Götze mencapai puncak kariernya ketika mencetak gol kemenangan di final Piala Dunia, membuatnya menjadi pahlawan nasional. Namun, di Bayern, Götze tidak menemukan kesuksesan seperti yang diharapkan sebelumnya.
Kurangnya waktu bermain, persaingan ketat, serta cedera yang terus menghantui membuat performanya terus menurun. Pada 2016, ia memutuskan kembali ke Dortmund dengan harapan bisa mengulangi masa prime-nya.
Namun sayang, kondisi kesehatan yang terus memburuk, terutama masalah metabolisme membatasi kontribusi pemain Jerman tersebut. Gotze akhirnya memilih meninggalkan Dortmund lagi pada 2020.
Dirk Kuyt
Cerita Dirk Kuyt memiliki awal yang berbeda. Setelah sukses besar di Feyenoord dan membawa klub tersebut menjuarai Eredivisie pada musim 2016/201, Kuyt pensiun dengan status legenda.
Namun, hasratnya untuk kembali ke lapangan tidak bisa dibendung. Akhirnya striker Belanda itu bergabung kembali ks klub asalnya, Quick Boys, di divisi bawah sepak bola Belanda.
Awalnya, Kuyt datang sebagai asisten pelatih, tetapi karena keterbatasan pemain di lini serang, memutuskan kembali turun ke lapangan. Harapannya adalah membantu tim kecil itu meraih promosi.
Namun, kenyataan berkata lain, Kuyt gagal mencetak satu pun gol. Merasa kecewa dan sada tubuhnya tak sekompetitif dulu, akhirnya memutuskan untuk kembali pensiun.
Advertisement
Wayne Rooney
Wayne Rooney dikenal sebagai salah satu striker terbaik di Manchester United, di mana menjadi top skor sepanjang masa klub Manchester tersebut. Namun, setelah 13 tahun di Old Trafford, Rooney mengejutkan banyak orang dengan kembali ke klub masa kecilnya, Everton, pada 2017.
Pada awal kembalinya, Rooney sempat memberikan harapan besar dengan mencetak gol kemenangan di laga debut keduanya di Premier League dan hat-trick saat melawan West Ham.
Sayangnya penampilan ciamik tersebut tidak bertahan lama. Rooney tercatat hanya bertahan satu musim di Everton sebelum akhirnya memutuskan pindah ke Amerika Serikat untuk bergabung dengan DC United di MLS.
Sumber: Planet Football
Penulis: Muhamad Luthfi Ma'ruf (Magang MSIB7 2024)