Bola.com, Jakarta - Freddie Ljungberg mencap Gabriel Magalhaes 'kurang ajar' karena meniru selebrasi khas Viktor Gyokeres pada pesta kemenangan 5-1 Arsenal melawan Sporting CP di Liga Champions pada Rabu (27/11/2024) dini hari WIB.
Mikel Arteta memberikan Arsenal kemenangan yang mengesankan di Liga Champions dan unggul tiga gol pada babak pertama melalui Gabriel Martinelli, Kai Havertz dan Gabriel Magalhaes.
Advertisement
Sporting membalaskan satu gol tak lama setelah jeda melalui Goncalo Inacio tetapi Arsenal melanjutkan dominasi mereka dan Bukayo Saka mencetak gol keempat mereka dari titik penalti sebelum Leandro Trossard menyelesaikan kemenangan dengan gol pada menit ke-82.
Viktor Gyokeres, yang telah dikaitkan dengan Manchester United, Chelsea dan Arsenal, mengalami malam yang sulit dengan Gabriel Magalhaes dan William Saliba keduanya dalam performa terbaik untuk mencegah pemain Timnas Swedia itu mencetak gol.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tidak Sopan
Meski tampil impresif, Gabriel Magalhaes meninggalkan kesan negatif di mata Freddie Ljungberg. Sang ikon Arsenal merasa selebrasi meniru Viktor Gyokeres tidaklah elok dilakukan.
"Saya tidak suka sikapnya," kata Ljungberg saat menganalisis Viaplay.
"Tentu saja, dia pasti banyak bicara tentang bermain melawan Gyokeres dan apakah dia mampu melakukannya. Maka maksudnya untuk menunjukkan bahwa dia bisa mengatasinya cukup sederhana. Tapi menurut saya itu kurang ajar."
"Mungkin saya kuno, tapi menurut saya itu tidak perlu. Saya pikir setiap pemain memiliki gaya masing-masing, biarkan saja. Saya hanya tidak suka melihatnya."
Advertisement
Enggak Etis
Kompatriot Ljungberg, Lars Lagerback, juga merasa Gabriel tidak etis. Akan tetapi, menurutnya ini hanya soal kecil dan tidak perlu dibesar-besarkan.
"Anda selalu dapat mendiskusikan etika dan moralitas tetapi saya tidak berpikir itu sangat serius. Mungkin ada ironi di baliknya, satu harapan, dan bukan hanya kekasaran."
Woles
Ketika ditanya tentang keputusan Gabriel untuk meniru perayaannya, Gyokeres woles saja. "Saya tidak tahu dia melakukan itu, tetapi enggak masalah kalau dia menyukai perayaan saya, malah lucu"
"Silahkan saja meniru selebrasi saya, itu juga jika dia tidak punya gaya selebrasi sendiri."
Advertisement