Sukses


Bertukar Jersey dengan Pemain Lawan? Roy Keane Hanya Pernah Melakukannya Sekali Sepanjang Kariernya, dan Ditolak!

Bola.com, Jakarta - Roy Keane adalah sosok yang sangat dikenal dengan pandangannya yang kritis terhadap sepak bola modern.

Dari menolak merayakan gol melawan mantan tim hingga saling berpelukan di lorong dengan musuh bebuyutan klub, Roy Keane sering kali mengungkapkan ketaksenangannya terhadap perubahan dalam olahraga yang pernah ia jalani dengan sepenuh hati.

Kini sebagai seorang pundit, ia terus menyuarakan penolakannya terhadap tren sepak bola yang dinilai telah kehilangan esensi sejatinya.

Namun, dalam sebuah wawancara dengan Gary Neville di saluran YouTube "The Overlap" pada 2021, Keane mengungkapkan bahwa ia juga pernah terlibat dalam tradisi yang dianggapnya kini sebagai bagian dari budaya "gentrifikasi" sepak bola.

Roy Keane menceritakan tentang satu pemain yang ia ajak bertukar kaos, sesuatu yang mengejutkan mengingat reputasinya yang keras di lapangan.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Pemain yang Pernah Diajak Bertukar Jersey

Cerita ini terjadi setelah pertandingan melawan Jerman, tetapi Keane mengaku menyesali tindakannya tersebut setelah kejadian itu.

Dalam episode "The Overlap" tahun 2021, Keane mengenang saat ia bermain untuk Republik Irlandia dalam pertandingan persahabatan melawan Jerman sebelum Piala Dunia 1994.

Setelah timnya meraih kemenangan, Keane mengungkapkan bahwa ia mendekati pemain legendaris Jerman, Matthias Sammer, untuk bertukar kaos.

Namun, Keane menerima penolakan tak terduga dari Sammer, mantan pemain Borussia Dortmund dan VfB Stuttgart.

Keane yang kini bekerja sebagai pundit Sky Sports mengakui bahwa ia merasa menyesal setelahnya.

"Saya pernah meminta satu pemain untuk bertukar kaos, yang saya sesali, saat saya bermain melawan Jerman bersama Irlandia," kata Keane kepada Neville.

"Saat itu sebelum Piala Dunia 94. Kami bermain melawan Jerman dalam pertandingan persahabatan. Setelah pertandingan—kami menang, untuk jujur saja—saya hanya ingin bersikap sopan. 'What's the sweeper, Sammer?' Dia bilang, 'Tidak', dan saya langsung berpikir, 'sial'. Begitulah, saya hanya berpikir saya seharusnya tidak meminta itu."

3 dari 4 halaman

Lawan Terberat dan Dikagumi

Keane mengakui bahwa meski Sammer bersikap sopan dalam menolak permintaannya, legenda Man Utd ini juga mengungkapkan bahwa Sammer bukanlah pilihan pertama untuk bertukar kaos.

Keane, yang sangat mengagumi Zinedine Zidane, bahkan menyebut mantan pemain Juventus dan Real Madrid itu sebagai lawan terberat yang pernah ia hadapi.

Keane menceritakan pengalaman bertemu Zidane, baik di level klub maupun internasional, dan sebuah kesempatan yang terlewatkan untuk bertukar kaos setelah pertandingan melawan Real Madrid.

4 dari 4 halaman

Batal Tukar Jersey

Keane lantas menceritakan kisahnya.

"Sejujurnya, dia [Sammer] sopan—bukan karena saya menginginkan kaosnya—tapi, jika saya benar-benar ingin bertukar kaos dengan seseorang, mungkin itu akan dengan Zidane atau seseorang," ungkapnya.

"Tapi, setelah itu, saya berpikir, ini cuma tindakan bodoh bertukar kaos. Dan Zidane, saya ingat ketika kami bermain melawan dia saat kami di United, dan jelas Zidane adalah pemain brilian. Setelah pertandingan Madrid, kami berjalan bersama di lorong, saya memandangnya, dan dia juga memandang saya, berpikir dia mungkin akan meminta kaos saya. Tapi, tidak, kami tidak bertukar kaos. Saya senang kami tidak melakukannya, dan itu adalah satu-satunya kesempatan lain yang saya pikirkan, 'Apakah saya akan melakukannya, tidak akan?' dan saya memutuskan, 'Tidak, biarkan saja'."

 

Sumber: Give Me Sport

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer