Ricuh Sepak Bola di Guinea Dipicu Keputusan Wasit: Polisi Gunakan Gas Air Mata, Lebih dari 50 Orang Tewas

Kerusuhan terjadi selama pertandingan antara tim kota N’Zerekore dan tim tamu dari Labe. 

Pertandingan ini merupakan final turnamen untuk menghormati pemimpin militer Guinea, Mamady Doumbouya.

Gol pembuka yang dicetak oleh tim tuan rumah diprotes oleh tim tamu, yang kemudian memicu kemarahan penonton.

Suporter mulai melemparkan benda-benda ke lapangan, dan situasi makin tidak terkendali ketika aparat keamanan menggunakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan.

Foto-foto memilukan yang beredar di media sosial menunjukkan tubuh-tubuh yang berjajar di tanah, termasuk beberapa anak di antara korban.

Rekaman lain menunjukkan para suporter berusaha memanjat tembok stadion dalam upaya menyelamatkan diri.

Perdana Menteri Guinea, Mamadou Oury Bah, menyatakan bahwa pemerintah "menyesalkan insiden yang mencoreng pertandingan sepak bola tersebut".

"Pemerintah menyesalkan insiden yang merusak pertandingan sepak bola antara tim Labe dan Nzerekore sore ini di Nzerekore," kata Mamadou Oury Bah dalam sebuah pernyataan.

Dia mengatakan pihak berwenang setempat sedang bekerja untuk memulihkan ketertiban.

Tragedi ini menambah daftar panjang bencana yang terjadi di stadion sepak bola di seluruh dunia, menyerukan perhatian serius terhadap keamanan di ajang olahraga.

Sumber: Metro, RTE