Bola.com, Jakarta - Massimiliano Allegri memiliki sembilan poin lebih banyak dibandingkan Thiago Motta setelah 15 pertandingan Serie A musim lalu, tetapi perbedaan besar antara kedua pelatih Juventus ini terletak pada investasi yang dilakukan klub untuk mereka, tulis Lorenzo Bettoni, editor di Football Italia.
Juventus asuhan Thiago Motta menjadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan di Serie A musim ini.
Baca Juga
Advertisement
Meski begitu, Si Nyonya Tua telah mencatatkan sembilan hasil imbang dalam 15 laga pembuka dan kini berada empat poin di luar zona empat besar, sejajar Fiorentina, yang memiliki satu pertandingan lebih sedikit.
Ketaksabaran para penggemar terlihat di Stadion Allianz saat Juventus hanya mampu bermain imbang 2-2 melawan Bologna pada Sabtu lalu.
Perbandingan antara Motta dan pendahulunya, Massimiliano Allegri, pun mulai ramai dibahas oleh media Italia.
Musim lalu, Juventus asuhan Allegri berhasil mengumpulkan 36 poin dari 15 pertandingan Serie A. Sementara itu, Juventus di bawah Motta baru meraih 27 poin dalam jumlah pertandingan yang sama.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Perbedaan Besar: Investasi Transfer
Kendati beberapa penggemar di media sosial menganggap perbandingan dengan musim 2023-24 tidak adil bagi Motta karena ia baru memulai tugasnya di Juventus, sementara Allegri berada di musim ketiganya saat itu, satu perbedaan utama terlihat jelas: investasi transfer.
Juventus mengeluarkan hampir 200 juta euro (Rp3,3 triliun) untuk merekrut pemain baru pada musim panas lalu, tepatnya 164,8 juta euro menurut Transfermarkt.
Sebaliknya, anggaran transfer Allegri pada musim panas 2023 hanya sebesar 84 juta euro, termasuk dana untuk mempermanenkan Manuel Locatelli dan Moise Kean. Praktis, satu-satunya pemain baru yang didatangkan Allegri saat itu adalah Timothy Weah dari Lille dengan harga 11 juta euro.
Advertisement
Hasil yang Belum Memuaskan
Musim lalu, Juventus tidak bermain di kompetisi Eropa, sementara musim ini Motta menghadapi tantangan tambahan berupa cedera pemain.
Meski demikian, hasil yang diraih Juventus di bawah Motta masih belum konsisten, dan gaya permainan tim juga belum menunjukkan peningkatan signifikan dibanding musim lalu.
asil imbang melawan tim-tim seperti Empoli, Cagliari, dan Parma menjadi bukti.
Ketiga laga ini terjadi saat sebagian besar pemain Juventus tersedia, dan kemenangan di pertandingan tersebut seharusnya membuat perbedaan besar bagi posisi mereka di klasemen.
Harapan Juventus untuk meraih gelar Serie A musim lalu sirna pada bulan Februari, tetapi Allegri tetap berhasil menjaga timnya di zona Liga Champions.
Sebaliknya, musim ini Juventus harus menghadapi persaingan ketat, tidak hanya untuk Scudetto tetapi juga untuk mengamankan tempat di Liga Champions.
Jadwal Penting di Depan
Juventus akan menghadapi Venezia dan Monza di Serie A sebelum laga krusial melawan Fiorentina di Stadion Allianz pada 29 Desember.
Thiago Motta tidak boleh kehilangan lebih banyak poin jika ingin menjaga Juventus tetap dekat dengan empat besar dan menghindari perbandingan lebih lanjut dengan Allegri, pelatih yang meninggalkan warisan besar di Turin.
Â
Sumber: Football Italia
Advertisement