Bola.com, Jakarta - Mantan manajer MU, Jose Mourinho, menegaskan bahwa ia hanya menginginkan "keadilan" terkait dugaan pelanggaran finansial yang dilakukan Man City, bukan hukuman berat seperti degradasi untuk klub tersebut.
Mourinho, yang kini melatih Fenerbahce, membawa MU finis di posisi kedua Premier League pada musim 2017/18.
Baca Juga
Advertisement
Meski tertinggal 19 poin dari Man City yang mencapai 100 poin di bawah asuhan Pep Guardiola, Mourinho menganggap pencapaian itu sebagai satu di antara momen terbesar dalam kariernya.
Hal ini sering ia sampaikan, meski dalam perjalanan kariernya ia pernah memenangkan Liga Champions bersama Porto dan Inter Milan.
Baru-baru ini, muncul kabar bahwa pengadilan telah menyelesaikan kasus dugaan pelanggaran finansial Man City.
Mourinho, dalam konferensi pers sebelum laga melawan Athletic Bilbao, memberikan tanggapannya. Ia membantah rumor bahwa dirinya ingin Man City menerima hukuman degradasi.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pernyataan Mourinho
Dikutip dari Fanatik, Mourinho menyatakan:
"Pep dan saya bekerja bersama selama tiga tahun, kami tahu kami saling menyayangi. Tidak benar jika saya ingin mereka terdegradasi. Yang benar adalah saya menginginkan keadilan. Tim-tim kecil kadang dihukum karena melebihi batas FFP (Financial Fair Play) hanya 5-10 euro," ujar Mourinho.
Pelatih berjuluk Special One ini juga mengingatkan bagaimana ia pernah terhambat oleh aturan FFP saat melatih AS Roma.
"Saya juga menderita karena batasan tersebut ketika saya di Roma. Saya tidak berpikir ini adil," tambahnya.
Advertisement
Tetap Berhubungan Baik
Persaingan antara Mourinho dan Guardiola telah lama menjadi sorotan sejak era Real Madrid dan Barcelona.
Kendati sering bertukar kata di masa lalu, Mourinho menegaskan bahwa perasaan pribadinya terhadap Guardiola tetap baik.
"Kami saling menyayangi, dia tahu itu. Kata-kata adalah satu hal, perasaan adalah hal lain. Yang saya inginkan hanyalah keadilan, tetapi kami tidak memiliki perasaan buruk terhadap satu sama lain," tegasnya.
Sumber: MEN