Bola.com, Jakarta - Menurut La Gazzetta dello Sport, striker Juventus, Dusan Vlahovic menerima ancaman pembunuhan sebelum terlibat dalam keributan dengan para suporter di akhir laga melawan Venezia di Serie A akhir pekan lalu.
Dusan Vlahovic memang terlibat konfrontasi panas dengan sejumlah pendukung di tribun Allianz Stadium usai laga berakhir imbang 2-2.
Baca Juga
Gara-Gara Ditahan 2-2 Jay Idzes Cs., Dusan Vlahovic dan Suporter Juventus Ribut Sendiri
Foto: Melihat Duel Jay Idzes vs Dusan Vlahovic, Sang Kapten Timnas Indonesia Cetak Gol Perdana di Serie A
Dusan Vlahovic Cedera saat Serbia Ditahan Denmark di UEFA Nations League, Juventus Cemas: Siapa Jadi Ujung Tombak untuk Hadapi AC Milan?
Advertisement
Melawan Venezia, striker Serbia itu berhasil mencetak gol via titik penalti di masa injury time untuk menyelamatkan satu poin bagi Bianconeri.
Dusan Vlahovic kemudian mengeluarkan pernyataan di Instagram. Dia memohon kepada para pendukung untuk tetap bersatu mendukung tim.
"Saya memahami rasa frustrasi atas hasil terakhir, dan Anda memiliki hak untuk mengekspresikannya,” tulis sang striker.
"Saya selalu menghormati Anda dengan memberikan segalanya untuk seragam ini, dan saya berterima kasih atas dukungan yang Anda berikan kepada kami setiap hari."
"Sekarang penting untuk tetap bersatu untuk mendukung tim dan memulai lagi, bersatu," lanjut striker berusia 24 tahun itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ancaman Pembunuhan
Nah diberitakan La Gazzetta dello Sport pada hari Senin, ternyata ada alasan khusus Dusan Vlahovic punya reaksi keras terhadap fans usai laga kontra Venezia.
Disebutkan eks striker Fiorentina itu mendapat penghinaan dan ancaman pembunuhan dari fans yang hadir di Curva Sud.
Menurut laporan terbaru dari Calciomercato.com, insiden tersebut kini sedang diselidiki oleh polisi, menggunakan rekaman CCTV dari stadion untuk mengidentifikasi pelaku.
Advertisement
Komentar Thiago Motta
Pada sesi konferensi pers pascapertandingan, pelatih Juventus, Thiago Motta, merespons kejadian itu.
"Para penggemar memiliki kebebasan untuk mengekspresikan emosi dan perasaan mereka. Para pemain adalah orang pertama yang berharap mereka dapat mengubah keadaan dan menang, jadi ini bukan momen yang baik. Hal-hal seperti ini terjadi, ini bukan pertama kalinya, dan tentu saja tidak akan menjadi yang terakhir," tutur Motta.
"Kami harus bersatu dan terus maju demi kebaikan Juventus. Kami semua ingin mengubah situasi ini. Para penggemar memiliki hak untuk mengekspresikan diri mereka, tetapi kami harus tetap bersatu dan bersama-sama mengubah keadaan," ujarnya.
Sumber: Football Italia