Bola.com, Jakarta - Liga Super Eropa (European Super League) dikabarkan akan kembali muncul lebih dari tiga tahun setelah konsep awalnya runtuh akibat reaksi keras dari para penggemar.
Pada 2021, rencana kompetisi kontroversial ini diumumkan, dengan beberapa klub Liga Inggris bergabung dalam proposal yang menjamin partisipasi sebagian besar pesertanya tanpa mempertimbangkan promosi dan degradasi.
Advertisement
Real Madrid, Barcelona, dan Manchester United diduga menjadi penggerak utama rencana ini. Namun, tekanan besar dari para pendukung membuat semua klub Inggris menarik diri dari proyek tersebut.
Kini, versi baru dari gagasan Liga Super Eropa tampaknya akan diluncurkan kembali dengan nama baru dan aturan yang diperbarui.
Berdasarkan laporan dari The Telegraph, proposal baru yang kini diberi nama 'Unify League (Liga Penyatuan)' telah menghapus konsep kualifikasi otomatis. Sebagai gantinya, liga ini menawarkan struktur yang lebih berbasis meritokrasi.
Selain itu, kompetisi ini berjanji untuk gratis diakses, menempatkan dirinya sebagai pesaing Liga Champions yang saat ini menjadi kompetisi sepak bola utama di Eropa.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mencari Izin UEFA
Penyelenggara Unify League, A22 Sports, mengusulkan sistem kualifikasi tahunan untuk empat divisi dalam kompetisi tersebut.
A22 Sports adalah perusahaan yang berbasis di Madrid dan awalnya didirikan untuk mendukung European Super League. Perusahaan ini dikenal memiliki hubungan dekat dengan Presiden Real Madrid, Florentino Perez.
Kompetisi ini akan disiarkan melalui platform "Unified" yang dapat diakses melalui aplikasi. Modelnya mirip Netflix, di mana penonton dapat menonton pertandingan secara gratis dengan tingkat iklan yang tinggi atau memilih berlangganan untuk menghilangkan iklan.
Perusahaan European Super League dan A22 kini akan mencari izin dari UEFA untuk melanjutkan rencana tersebut.
Mereka optimistis bisa melanjutkan karena putusan Pengadilan Eropa pada Desember 2023 menyatakan bahwa upaya UEFA menghentikan turnamen tandingan bertentangan dengan hukum Uni Eropa.
Advertisement
Struktur Unify League
Proposal ini mencakup 96 klub yang akan berkompetisi, lebih sedikit dibandingkan 108 klub yang terlibat dalam tiga kompetisi UEFA saat ini, termasuk Liga Champions.
Juara Unify League akan berasal dari dua divisi teratas: Star League dan Gold League, masing-masing terdiri dari 16 tim yang dibagi dalam dua grup berisi delapan tim.
Setiap tim akan memainkan pertandingan kandang dan tandang di babak grup, dengan total 14 laga. Dua tim teratas dari masing-masing grup akan melaju ke babak delapan besar.
Tahap akhir kompetisi mencakup perempat final dua leg, diikuti oleh semifinal satu leg, dan final di tempat netral dalam minggu yang sama.
Format ini mengharuskan tim pemenang memainkan total 18 pertandingan. Divisi Blue dan Union akan mengikuti format knockout serupa.
Salah seorang pendiri A22, John Hahm, mengatakan:
"Kami telah mendengarkan dengan saksama berbagai klub, liga, dan penggemar. Dengan perubahan ini, kami percaya mendapatkan banyak dukungan. Kami tidak mengharapkan dukungan publik dari klub-klub saat ini. Secara logis, hal itu akan datang setelah pengakuan resmi Unify League."
Sumber: Give Me Sport