Sukses


7 Transfer Pemain Top di Musim Panas 2024 yang Masih Melempem: Pikul Tekanan Besar

Bola.com, Jakarta - Bursa transfer musim panas 2024 berhasil menyita banyak perhatian pencinta sepak bola dengan sejumlah transfer besar yang melibatkan nama-nama tenar yang berpindah ke klub baru. Namun, tenyata tak semua transfer besar itu berbuah manis bagi klub barunya.

Seiring hampir menyelesaikan paruh pertama musim 2024/2025, sejumlah pemain yang didatangkan dengan ekspektasi setinggi langit malah justru gagal memberikan kontribusi maksimal. Kegagalan ini tentu mengecewakan klub dan fans yang sudah menaruh harapan besar.

Klub-klub besar Eropa seperti Juventus, Real Madrid, dan Manchester City jadi contoh tim-tim yang mengalami kerugian besar akibat transfer yang tidak sesuai ekspektasi. Pemain yang digadang-gadang akan jadi pembeda, justru menurun drastis.

Berikut tujuh pemain yang dinilai gagal memenuhi ekspektasi tinggi klub barunya setelah didatangkan pada musim panas 2024.

 

 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 8 halaman

1. Ilkay Gundogan

Pertama ada nama gelandang Timnas Jerman Ilkay Gundogan. Manchester City yang dikenal enggan merekrut kembali mantan pemainnya, mengejutkan pasar dengan membawa pulang Ilkay Gundogan secara gratis setelah satu musim di Barcelona.

Sayangnya, sejak kembali ke Etihad Stadium, performa gelandang berusia 34 tahun itu tampak menurun. Ia terlihat lebih lambat dan kurang elegan saat menguasai bola seperti sebelum-sebelumnya.

Absennya Rodri di lini tengah mungkin jadi salah satu faktor penyebab, namun performa Gundogan tetap berada di bawah ekspektasi.

Dengan performanya di Manchester City yang kurang konsisten, keputusan merekrut Gundogan kembali mulai dipertanyakan. Kini, langkah tersebut semakin terlihat sebagai sebuah keputusan yang kurang bijak.

 

 

 

3 dari 8 halaman

2. Douglas Luiz

Douglas Luiz telah menunjukkan performa ciamik sebagai gelandang kelas dunia pada musim terakhir bersama Aston Villa di Premier League. Kepindahannya ke Juventus tampak sebagai langkah bijak bagi seorang pemain yang tercatat konsisten bersinar di Inggris.

Namun, nyatanya awal karier Luiz di Turin berjalan di luar ekspektasi. Di bawah pelatih Thiago Motta, gelandang Timnas Brasil itu baru mencatatkan 342 menit bermain di semua kompetisi, apesnya lagi hanya baru dua kali starter di Serie A.

Serangkaian cedera berat sampai ringan juga jadi salah satu penghambat kemampuannya untuk beradaptasi dengan cepat di lingkungan baru. Juventus hanya perlu banyak berdoa agar situasi sang pemain cepat membaik agar tidak menjadi transfer gagal.

 

 

 

4 dari 8 halaman

3. Kylian Mbappe

Sejak transfernya dari Paris Saint-Germain ke Real Madrid, performa Kylian Mbappé belum memenuhi ekspektasi yang tinggi. Meskipun berhasil mencetak gol saat pertandingan Piala Super Eropa melawan Atalanta (15/8/2024), Mbappe masih kesulitan menemukan performa terbaiknya

Mbappe telah membukukan 12 gol di semua kompetisi bersama Real Madrid, dengan total sembilan gol di La Liga. Striker Timnas Prancis itu sering buang-buang peluang, seperti gagal eksekusi penalti dan tidak konsisten mencetak gol saat laga-laga penting seperti Liga Champions.

Akan tetapi, gol krusialnya dalam kemenangan 3-2 atas Atalanta pada matchday ke-6 Liga Champions memberikan secercah harapan. Meskipun bakatnya tidak perlu diragukan lagi, penampilannya di Santiago Bernabeu masih belum sesuai standar tinggi yang diharapkan fans.

 

 

 

5 dari 8 halaman

4. Joao Palhinha  

 

Setelah proses transfer yang rumit pada musim panas 2023, Joao Palhinha akhirnya resmi bergabung ke Bayern Munchen dengan nilai mahar £47,4 juta pada musim panas dari Fulham. Gelandang bertahan yang jago memutus serangan lawan ini awalnya diplot untuk memperkuat lini tengah The Bavaria.

Namun, sejauh ini Palhinha malah masih kesulitan beradaptasi dengan gaya bermain Bayern Munchen di bawah asuhan Vincent Kompany. Sama seperti Douglas Luiz, ia juga mengalami beberapa masalah cedera yang membatasi waktu bermainnya di lapangan.

Di usianya yang telah menginjak 29 tahun, Palhinha berada di bawah tekanan untuk segera bisa menunjukkan performa terbaiknya agar tidak digantikan oleh banyak darah muda di Skuad Bayern Munchen.

 

 

kspektasi tinggi yang diberikan. Keputusan The Eagles untuk  mendatangkan Nketiah kini dipertanyakan, setelah sampai Kiki gagal memberikan kontribusi bagi tim barunya.   

6 dari 8 halaman

5. Carlos Soler

Carlos Soler didatangkan oleh West Ham sebagai pengganti James Ward-Prowse yang dipinjamkan ke Nottingham Forest. Kedatangannya dari PSG sempat memunculkan ekspektasi tinggi, sayangnya hingga kini belum mampu memberikan kontribusi besar.

Pemain asal Spanyol ini sempat mengalami kesulitan adaptasi, tapi perlahan mulai menunjukkan peningkatan setelah terus diberi kepercayaan untuk bermain. Namun, performa klub yang inkonsisten di bawah Julen Lopetegui, menghambat perkembangan Soler.

Akibatnya, potensi Soler belum terlihat secara maksimal jelang paruh pertama usai. West Ham perlu segera membenahi performa tim secara keseluruhan agar Soler dapat tampil lebih optimal.

 

 

 

7 dari 8 halaman

6. Archie Gray

Archie Gray yang sebelumnya menjadi incaran sejumlah klub papan atas, akhirnya memutuskan bergabung ke Tottenham Hotspur pada musim panas. Meski pemain 18 tahun ini telah mencatatkan beberapa penampilan di Liga Europa, kesempatan bermainnya di Premier League masih minim, hanya berperan sebagai pemain rotasi.

Meski masih beradaptasi mengingat usianya yang sangat muda, potensi yang dimiliki Gray tidak boleh dipandang sebelah mata. Postecoglou perlu memberikan kepercayaan lebih besar kepada Gray dengan memberinya kesempatan bermain reguler.

Dengan waktu bermain lebih banyak, skill Gray berpotensi berkembang sehingga memberikan kontribusi maksimal bagi tim. Tottenham Hotspur perlu menciptakan lingkungan yang ramah agar pemain muda sepertinya bisa memaksimalkan potensinya ke level tertinggi.

 

 

 

8 dari 8 halaman

7. Eddie Nketiah

Eddie Nketiah yang sebelumnya kesulitan main reguler di Arsenal, akhirnya memutuskan menerima pinangan Crystal Palace dengan harapan bisa bermain yang lebih banyak. Biaya sebesar £30 juta harus dikeluarkan untuk bisa mendapatkan tanda tangan striker didikan akademi The Gunners.

Namun, Nketiah belum mampu menunjukkan performa terbaiknya di Selhurst Park. Striker berusia 25 tahun  ini telah tampil dalam 10 pertandingan Liga Inggris, namun hingga kini belum berhasil mencetak gol.

Tekanan akibat nilai transfer terlalu tinggi tampaknya jadi penyebab bagi Nketiah untuk memenuhi ekspektasi tinggi yang diberikan. Keputusan The Eagles untuk  mendatangkan Nketiah kini dipertanyakan, setelah sampai Kiki gagal memberikan kontribusi bagi tim barunya.   

Sumber: Planet Football 

Penulis: Muhammad Luthfi Ma'ruf 

Video Populer

Foto Populer