Bola.com, Jakarta - CEO AC Milan, Giorgio Furlani, mengungkapkan bahwa penjualan Sandro Tonali ke Newcastle United menjadi satu di antara hari terberatnya di klub. Dalam situasi yang penuh tekanan, ia bahkan menerima ancaman pembunuhan dari para penggemar.
Pernyataan Furlani ini tercantum dalam dokumen sepanjang 24 halaman yang diterbitkan oleh Harvard Business School.
Baca Juga
Posisi Theo Hernandez Terancam, Alex Jimenez Berpeluang Lebih Sering Huni Pos Bek Kiri AC Milan
Foto: Tijjani Reijnders Jadi Pahlawan AC Milan, Cetak Gol Kemenangan untuk Rossoneri di Liga Italia
Liga Italia: AC Milan Diterpa Badai Cedera, Kemenangan Tipis atas Hellas Verona Bikin Paulo Fonseca Tetap Semringah
Advertisement
Dokumen tersebut mencakup komentar-komentar sang direktur terkait bagaimana media dan penggemar dapat memengaruhi dinamika harian di dalam klub.
AC Milan menjual Tonali pada musim panas 2023 dengan nilai transfer yang dilaporkan mencapai 60 juta euro.
Namun, keputusan ini memicu kemarahan dari para pendukung Rossoneri, terutama karena Tonali merupakan satu di antara idola klub sekaligus penggemar setia AC Milan sejak kecil.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penjualan Tonali yang Kontroversial
Furlani menjelaskan dampak situasi ini terhadap dirinya:
"Saya menyadari volatilitas yang muncul karena media dan penggemar berbicara tentang klub kami, tetapi saya paham bahwa tidak ada cara untuk menghindari apa yang mereka katakan di TV atau tulis di surat kabar," ujar Furlani, seperti dikutip dalam dokumen Harvard yang dilaporkan oleh Milannews.
"Hal ini benar-benar memengaruhi Anda pada hari-hari yang buruk, dan ada hari yang lebih buruk lagi, seperti saat saya menerima ancaman pembunuhan, misalnya ketika kami menjual Tonali, salah satu pemain terbaik kami," lanjutnya.
"Pada momen seperti itu, saya berpikir: 'Oke, ini adalah hal-hal yang tidak diajarkan di Harvard Business School'."
Advertisement
Perjalanan Tonali di Newcastle
Setelah pindah ke Newcastle, karier Tonali di Premier League tidak berjalan mulus. Gelandang asal Italia itu diskors hampir satu tahun karena terlibat dalam praktik perjudian ilegal, hanya beberapa bulan setelah memulai musim pertamanya di St. James' Park.
Namun, musim ini ia kembali bermain dan menunjukkan performa positif dengan mencetak dua gol dalam pertandingan Carabao Cu[ melawan Brentford.
Belakangan, muncul laporan dari Italia bahwa Tonali merasa tidak bahagia di Newcastle dan mempertimbangkan kemungkinan kembali ke Serie A, dengan AC Milan dan Juventus disebut sebagai klub yang berminat.
Namun, agen Tonali membantah rumor tersebut, menegaskan bahwa kliennya menikmati bermain di Premier League yang dianggapnya sebagai liga terbaik di dunia.
Sumber: Football Italia