Bola.com, Jakarta - Tujuh tahun setelah satu di antara transfer paling berpengaruh dalam sejarah sepak bola, ayah sekaligus agen Neymar Jr., yang dikenal sebagai "O Pai," mengungkap alasan di balik keputusan kontroversial sang bintang meninggalkan Barcelona menuju Paris Saint-Germain (PSG).
Transfer pada 2017 itu memecahkan rekor dunia dengan biaya 222 juta euro untuk mengaktifkan klausul pelepasan Neymar, menjadikannya satu di antara kesepakatan paling mahal dan banyak diperdebatkan dalam sejarah olahraga.
Baca Juga
Advertisement
Dalam sebuah wawancara di podcast Brasil Jota Jota, O Pai menceritakan proses pengambilan keputusan di balik transfer tersebut.
Ia mengungkapkan bahwa Neymar sebenarnya sangat ingin bermain untuk Barcelona, meski mendapat tawaran yang jauh lebih besar dari klub lain.
"Menandatangani kontrak dengan Barça sepenuhnya adalah keputusannya," ujar O Pai.
"Saya memiliki tawaran dari Barca dan Real Madrid. Tawaran dari Madrid tiga kali lebih besar, tetapi dia menolak; dia ingin bermain dengan orang-orang itu, dengan Suarez dan Messi. Mimpinya adalah bermain untuk Barca," lanjutnya.
Keputusan Neymar membawanya bergabung dengan trio penyerang legendaris "MSN" bersama Lionel Messi dan Luis Suárez—satu di antara lini depan paling ditakuti dalam sejarah sepak bola.
Selama periode 2013 hingga 2017, Neymar mencetak 105 gol dan memberikan 76 assist untuk Barcelona, serta memainkan peran penting dalam meraih sembilan gelar utama, termasuk treble bersejarah pada 2015. Namun, masa sukses ini berakhir secara tiba-tiba dan mengejutkan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Alasan di Balik Kepindahan ke PSG
Rumor mengenai peran Neymar dalam tim akhirnya menjadi pemicu kepindahannya. Menurut O Pai, situasi di Barcelona memburuk akibat ketidakpastian mengenai posisinya dan kepemimpinan Messi.
"Pergi ke PSG juga adalah keputusannya," jelas O Pai.
"Dia memutuskan untuk berubah. Saat itu, kami berada dalam situasi yang sangat sulit di Barca karena kami tidak tahu apa yang dipikirkan oleh manajemen olahraga. Seolah-olah klub ingin dia mengambil alih posisi Messi, dan dia tidak menginginkan itu. Dia memutuskan untuk pergi, untuk mencari tempat lain. Saya ingin anak saya tetap di Barca; hingga hari-hari terakhir, kami mencoba mencegahnya pergi. Tetapi, dia pergi karena dia tidak ingin menggantikan Messi dan menjadi bintang terbesar di Barca," ungkapnya.
Advertisement
Dampak Kepindahan bagi Barcelona dan Neymar
Kepergian Neymar menjadi pukulan besar bagi Barcelona dan sang pemain sendiri. Barcelona kesulitan menemukan pengganti yang sepadan, dengan pemain seperti Philippe Coutinho dan Ousmane Dembele gagal menghadirkan dampak seperti Neymar.
Sementara itu, Neymar di PSG belum mampu mencapai level yang sama seperti saat di Barcelona, meski meraih sejumlah gelar domestik dan tampil gemilang di beberapa momen penting.
Transfer Termahal Sepanjang Sejarah
Kepindahan Neymar ke PSG tetap menjadi transfer termahal dalam sejarah sepak bola. Biaya 222 juta euro jauh melampaui transfer besar lainnya, seperti Kylian Mbappe (180 juta euro dari Monaco ke PSG) serta transfer Philippe Coutinho dan Ousmane Dembele ke Barcelona (masing-masing 135 juta euro).
Transfer Moises Caicedo ke Chelsea seharga 133 juta euro melengkapi daftar lima transfer termahal dalam sejarah.
Advertisement
Sudut Pandang Baru
Pengungkapan O Pai memberikan perspektif baru terhadap satu di antara transfer paling signifikan dalam dunia sepak bola.
Keputusan Neymar, yang didorong oleh keinginannya untuk menemukan jalannya sendiri daripada hanya menjadi penerus Messi, menyoroti dinamika kompleks di klub-klub elite sepak bola.
Kendati banyak yang menganggap transfer tersebut sebagai kehilangan besar bagi Barcelona, langkah ini mencerminkan tekad Neymar untuk menentukan jalannya sendiri dalam karier sepak bolanya.
Â
Sumber: World Soccer Talk