Bola.com, Jakarta - Sergio Conceicao memulai kiprahnya sebagai pelatih AC Milan dengan gemilang setelah berhasil membalikkan keadaan dan mengalahkan Juventus 2-1 dalam semifinal Supercoppa Italiana.
Kemenangan dramatis di Al-Awwal Park Stadium, Riyadh, Sabtu dini hari WIB (4-1-2025) ini, membawa Rossoneri ke final untuk menghadapi Inter Milan.
Baca Juga
Legenda Juventus Geram dengan Pernyataan Kontroversial Thiago Motta: Bisa-bisanya Ngomong Begitu...
Manuel Locatelli Bertanggung Jawab atas Kekalahan Juventus dari Milan di Supercoppa Italiana
Milan Bangkit! dengan Semangat Baru, Pulisic dan Morata Siap Bawa Milan Kalahkan Inter di Final Supercoppa Italiana
Advertisement
Milan memecat Paulo Fonseca pada Senin lalu, menjadikan pertandingan ini debut bagi Conceicao.
Milan menghadapi banyak kendala dengan absennya pemain kunci seperti Rafael Leao, Samuel Chukwueze, Ruben Loftus-Cheek, dan Alessandro Florenzi, sementara Yunus Musah juga belum sepenuhnya fit.
Conceicao memilih formasi 4-3-3 sebagai strategi baru.
Di sisi lain, Juventus, meski hanya mengalami satu kekalahan musim ini, lebih banyak bermain imbang. Bianconeri juga kehilangan Gleison Bremer, Juan Cabal, dan Arek Milik karena cedera jangka panjang.
Menariknya, Francisco Conceicao, putra Sergio, awalnya dijadwalkan menjadi starter untuk Juventus melawan tim ayahnya, tetapi ditarik pada pemanasan dan digantikan oleh Kenan Yildiz.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Juventus Unggul Lebih Dulu
Juventus membuka keunggulan melalui Kenan Yildiz, pemain yang sebenarnya tidak dijadwalkan bermain. Berawal dari umpan terobosan Samuel Mbangula, Yildiz memanfaatkan celah besar di sisi kanan dan melepaskan tembakan keras ke pojok atas gawang dengan kaki kanannya pada menit ke-21.
Milan sempat kesulitan menciptakan peluang berarti. Youssouf Fofana melepas tembakan yang melebar, sementara Mike Maignan harus berjibaku menyelamatkan tembakan jarak dekat dari Yildiz.
Setelah jeda, Juventus hampir menambah keunggulan, tetapi Dusan Vlahovic gagal memanfaatkan umpan matang dari Yildiz.
Peluang emas Milan datang pada menit ke-55, tetapi Theo Hernandez, yang berdiri tanpa kawalan, justru gagal memanfaatkan peluang dari jarak 12 yard dan menendang bola jauh di atas mistar.
Advertisement
Milan Comeback
Situasi berubah ketika Milan mendapatkan penalti setelah Manuel Locatelli menjatuhkan Christian Pulisic di kotak terlarang. Meski kiper Juventus Michele Di Gregorio sempat menepis bola, Pulisic berhasil mengonversi penalti tersebut untuk menyamakan kedudukan pada menit ke-71.
Gol ini memberi energi baru bagi Milan, sementara Juventus mulai kehilangan ritme. Dalam waktu empat menit, Rossoneri membalikkan keadaan.
Musah yang berlari di sisi kanan mencoba mengirimkan umpan silang untuk Tammy Abraham, tetapi bola membentur Federico Gatti dan mengecoh Di Gregorio, yang terlanjur keluar dari posisinya.
Juventus mencoba bangkit, tetapi serangan terakhir mereka melalui tendangan voli Federico Gatti gagal setelah sedikit terganggu oleh Matteo Gabbia.
Kemenangan ini memastikan Milan melangkah ke final Supercoppa Italiana untuk menghadapi rival sekota, Inter Milan, Selasa dini hari WIB (7-1-2025). Sementara itu, Juventus harus kembali ke Italia dengan membawa kekalahan kompetitif kedua mereka musim ini.
Juventus 1-2 Milan
Yildiz 21'; Pulisic 71' (p), Gatti 75' (og)
Juventus: Di Gregorio; Savona, Gatti, Kalulu, McKennie (Weah 85'); Locatelli (Fagioli 85'), Thuram (Douglas Luiz 79'); Yildiz, Koopmeiners, Mbangula (Cambiaso 65); Vlahovic (Nico Gonzalez 65')
Milan: Maignan; Emerson Royal (Gabbia 82'), Tomori, Thiaw, Theo Hernandez; Bennacer (Musah 53'), Fofana, Reijnders; Pulisic, Morata (Terracciano 82'), Jimenez (Abraham 61')
Wasit: Colombo
Sumber: Football Italia
Advertisement