Sukses


Thiago Motta setelah Juventus Kalah dari Milan di Supercoppa Italiana: Kami Kurang Berkarakter dan Lemah Mental

Bola.com, Jakarta - Pelatih Juventus, Thiago Motta, mengakui bahwa timnya kurang karakter setelah mengalami kekalahan dramatis 1-2 dari AC Milan di semifinal Supercoppa Italiana, Sabtu dini hari WIB (4-1-2025).

Juventus sempat unggul terlebih dahulu pada pertandingan yang dimainkan di Al-Awwal Park, Riyadh, tetapi kehilangan kendali dan gagal mempertahankan keunggulan.

Bianconeri tampak berada di jalur kemenangan setelah Kenan Yildiz, yang menggantikan Francisco Conceicao, mencetak gol spektakuler ke pojok atas gawang.

Namun, Milan mampu membalikkan keadaan dengan dua gol dalam waktu empat menit. Christian Pulisic mencetak gol penalti setelah Manuel Locatelli melakukan pelanggaran, dan Yunus Musah memaksa Federico Gatti melakukan gol bunuh diri.

Thiago Motta mengungkapkan keprihatinannya atas lemahnya mentalitas Juventus dalam menghadapi situasi sulit.

"Kami jelas tidak bisa puas dengan performa kami, terutama di babak pertama. Di babak kedua, kami juga gagal memanfaatkan peluang untuk memastikan kemenangan. Milan sebenarnya tidak melakukan banyak hal, tetapi mereka tetap mampu menang," ujar Motta kepada Sport Mediaset.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Keputusan Kontroversial

Thiago Motta menghadapi kritik atas beberapa keputusannya, termasuk menarik Dusan Vlahovic keluar setelah bermain selama 65 menit.

Setelah pergantian tersebut, Juventus kesulitan menciptakan peluang nyata, bahkan dengan Nico Gonzalez yang dijadikan penyerang tengah darurat.

"Semua keputusan yang saya ambil selama pertandingan adalah untuk kebaikan tim. Terserah Anda untuk menilai apakah keputusan itu benar atau tidak," tambah Motta.

Saat ditanya apakah kekalahan ini merupakan langkah mundur bagi Juventus, Motta tidak menyangkal bahwa hasil ini adalah pukulan besar.

"Ini adalah kekalahan yang berat karena kami memiliki peluang besar untuk mencapai final. Sangat mengecewakan, terutama karena kami memiliki kendali penuh atas pertandingan selama 70 menit," ucap pelatih asal Brasil itu.

3 dari 4 halaman

Kurangnya Reaksi terhadap Insiden Negatif

Motta menyoroti bahwa karakter adalah elemen penting yang kurang dari timnya.

"Ketika insiden negatif terjadi, Anda harus mampu bereaksi. Hari ini, pada insiden negatif pertama, kami tidak bereaksi dan menyia-nyiakan peluang untuk bermain di final," tuturnya.

Juventus saat ini memiliki lebih banyak hasil imbang daripada kemenangan musim ini. Meski demikian, kekalahan dari Milan adalah kekalahan kompetitif kedua mereka musim ini.

"Kami telah mengalami situasi serupa sebelumnya, seperti saat bermain imbang dengan Fiorentina. Kami memimpin, mengendalikan permainan, tetapi kehilangan poin. Dalam beberapa pertandingan lainnya, kami menunjukkan karakter untuk bangkit, tetapi tidak kali ini," jelas Motta.

4 dari 4 halaman

Cedera Francisco Conceicao

Francisco Conceicao, yang awalnya dijadwalkan menjadi starter, harus ditarik karena cedera otot saat pemanasan.

"Kami akan mengevaluasi kondisinya. Dia pemain penting bagi kami dan di babak kedua kami membutuhkan sesuatu yang ekstra, yang mungkin bisa ia berikan. Pemain kami bekerja sangat keras dan bermain banyak, jadi kami perlu menyeimbangkan waktu bermain mereka," kata Motta.

Dengan kekalahan ini, Juventus harus kembali mengevaluasi diri untuk kembali ke jalur kemenangan, sementara Milan melangkah ke final Supercoppa Italiana untuk menghadapi Inter Milan.

 

Sumber: Football Italia

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer