Bola.com, Jakarta - Setelah pengumuman pemutusan kontraknya dengan Al-Hilal, Neymar Jr merasakan penyesalan, tetapi juga menyimpan rasa kecewa.
Pada Senin malam waktu setempat, Al Hilal secara resmi mengonfirmasi kepergian Neymar Jr setelah hanya memainkan tujuh pertandingan dalam kurun waktu lebih dari 1,5 tahun, dengan catatan satu gol dan dua assist.
Advertisement
"Klub dan Neymar sepakat untuk mengakhiri hubungan kontrak secara bersama-sama. Klub mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Neymar atas segala kontribusinya selama membela Al Hilal serta mendoakan kesuksesan di perjalanan kariernya selanjutnya," tulis pernyataan resmi klub.
Beberapa jam kemudian, Neymar mengunggah pesan perpisahan di media sosialnya.
"Untuk semua anggota Al Hilal, untuk para penggemar, terima kasih! Saya telah memberikan segalanya untuk bermain dan berharap kita bisa memiliki momen yang lebih baik di lapangan bersama… Kepada masyarakat Arab Saudi, terima kasih telah memberi saya dan keluarga saya rumah serta pengalaman baru. Saya kini mengenal orang-orang Saudi yang sebenarnya ,dan memiliki teman seumur hidup. Saya selalu merasakan cinta dan gairah kalian terhadap sepak bola. Saya akan mengikuti perjalanan klub dan negara kalian hingga 2034. Masa depan kalian akan luar biasa, banyak hal istimewa sedang terjadi dan saya akan selalu mendukung kalian," tulis bintang asal Brasil itu.
Berita video Timnas Indonesia U-20 harus takluk 0-1 dari 10 pemain Timnas Yordania U-20 dalam ajang Mandiri Challenge Series U-20, di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jumat (24/1/2025) malam WIB.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ketegangan dengan Jorge Jesus
Namun, menurut laporan UOL, Neymar tidak menyesali perpisahan dengan semua orang di klub.
Pemain berusia 32 tahun itu merasa terluka dengan perlakuan mantan pelatihnya, Jorge Jesus, terutama terkait penanganan cedera lutut kirinya.
Jorge Jesus, yang harus mematuhi kuota pemain asing dalam skuadnya, tidak memasukkan Neymar ke daftar pemain yang bisa tampil di Saudi Pro League. Akibatnya, Neymar hanya bisa menonton dari pinggir lapangan, meski ia merasa masih bisa berkontribusi dalam tim.
Advertisement
Puncak Kekecewaan
Puncak kekecewaan Neymar terjadi setelah wawancara Jorge Jesus yang menyinggung kualitas permainannya.
"Neymar tidak bisa lagi bermain di level yang biasa kita lihat. Situasi menjadi sulit baginya, sayangnya," kata pelatih asal Portugal itu.
Komentar ini sangat menyakitkan bagi Neymar, yang telah bekerja keras untuk kembali bermain, meski menyadari bahwa dirinya belum sepenuhnya fit.
Kekecewaan inilah yang akhirnya mendorong Neymar untuk hengkang. Merasa diperlakukan tidak adil dan dipermalukan, ia memilih untuk mencapai kesepakatan dengan Al Hilal untuk mengakhiri kontraknya lebih cepat.
Sumber: Footmercato