Bola.com, Jakarta Manajer Manchester United, Ruben Amorim, memaksimalkan Kobbie Mainoo sebagai gelandang serang, mengingat kesulitannya dalam tugas bertahan di posisi yang lebih dalam.
Mainoo menunjukkan penampilan terbaiknya di bawah asuhan Amorim saat MU melawan FCSB di Liga Europa, mencetak satu gol dan membantu satu gol lainnya dalam kemenangan 2-0.
Baca Juga
Kekalahan Beruntun Manchester United di Old Trafford pada Liga Inggris 2024 / 2025: Kena Tamparan, Sakit Enggak Tuh ?
7 Rekor Mengerikan yang Bisa Dipecahkan MU pada Musim 2024/2025: Bisa Jadi yang Terburuk di Era Premier League
Andy Cole Bocorkan Pemain Terburuk di Sesi Latihan MU: Harus Pakai Jersey Kuning
Advertisement
Bermain sebagai pemain nomor 10, Mainoo unggul dengan kebebasan yang diberikannya, bekerja sama dengan baik dengan Bruno Fernandes dan Alejandro Garnacho.
"Posisi Kobbie saat ini, kami butuh waktu untuk memahami para pemain, ia sangat kesulitan bertahan sebagai gelandang," ungkapnya.
"Sekarang sebagai pemain nomor 10, Anda bisa merasakan bahwa ia begitu bebas, memainkan bola di dekat kotak penalti sangat bagus, koneksinya kecil. Kami butuh waktu untuk bekerja sama dengan para pemain dan memahami posisi terbaik bagi mereka."
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tampil Maksimal
MU selalu menguasai permainan di National Arena dan di babak kedua mereka meningkatkan tempo untuk mencetak dua gol, sambil menyia-nyiakan peluang untuk menambah keunggulan itu.
"Kami mengendalikan permainan dengan cukup baik, di awal tempo permainan agak lambat, tetapi lawan sangat dekat, mereka menguasai semua ruang dan banyak berlari cepat serta mencoba menekan tiga pemain bertahan kami dengan satu pemain," tambah Amorim.
"Kami berhasil menciptakan beberapa peluang, di babak kedua Anda dapat melihat lawan mulai lelah, lebih lambat, memiliki lebih banyak ruang di antara lini dengan Kobbie, satu lawan satu dengan Amad, dan kecepatan Garna sangat membantu. Kami mencetak dua gol, seharusnya mencetak lebih banyak gol, terkadang melakukan transisi empat lawan dua. Pertandingan yang bagus, kami membutuhkan beberapa rotasi dan sekarang fokusnya adalah pada pertandingan berikutnya."
Advertisement