Bola.com, Jakarta - Legenda sepak bola Brasil, Ronaldo Nazario, pernah bermain bersama beberapa nama terbesar dalam sejarah sepak bola, seperti Zinedine Zidane, Ronaldinho, David Beckham, Luis Figo, Kaka, dan Andrea Pirlo.
Namun, di antara banyaknya pemain bintang yang pernah menjadi rekan setimnya, ada satu nama yang justru ia anggap sebagai pemain terburuk yang pernah bermain bersamanya: Thomas Gravesen.
Advertisement
Gravesen dikenal sebagai gelandang bertahan dengan gaya bermain keras dan tanpa kompromi saat membela Everton. Di klub tersebut, ia menjadi pemain favorit suporter karena keberanian dan agresivitasnya.
Namun, keputusan Real Madrid untuk merekrutnya pada Januari 2005 dengan harga 2,5 juta pound tetap menjadi satu di antara transfer paling mengejutkan dalam sejarah klub.
Berita Video, komentar Pep Guardiola setelah Manchester City kalah dari Real Madrid pada Rabu (12/2/2025)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gravesen, Sang "Mad Dog"
Dijuluki "Mad Dog", Gravesen tidak mengubah gaya bermainnya, meski bergabung dengan skuad bertabur bintang di Santiago Bernabeu.
Ia bahkan terlibat dalam berbagai insiden kontroversial, termasuk mengancam akan membunuh Robinho dalam sesi latihan serta secara tidak sengaja membuat Ronaldo kehilangan satu di antara giginya setelah bergulat dengannya.
Kendati hanya bertahan 18 bulan di Madrid dan tampil 49 kali di semua kompetisi, keberadaannya cukup untuk meninggalkan kesan mendalam—sayangnya bukan dalam arti yang positif. Pada musim panas 2006, ia akhirnya dijual ke Celtic.
Advertisement
Dalam Sepak Bola, Gravesen Sangat Buruk
Dalam sebuah wawancara dengan Romario, mantan rekan setimnya di Timnas Brasil, Ronaldo ditanya mengenai siapa pemain terburuk yang pernah bermain bersamanya. Tanpa ragu, ia menyebut nama Thomas Gravesen.
"Ada banyak pemain yang bisa disebut. Tapi, ada satu di Real Madrid yang benar-benar seperti lelucon... Gravesen," ujar Ronaldo.
"Dia adalah gelandang asal Denmark. Dia pria yang baik, sangat menyenangkan. Bahkan, saya dengar dia baru-baru ini memenangkan turnamen poker dan mendapatkan 50 juta dolar AS atau semacamnya."
"Tapi, dalam sepak bola? Dia sangat buruk. Dia hanya bisa mencetak gol dan memukuli orang," kata The Phenomenon, julukan Ronaldo.
Fabio Capello Juga Dibuat Bingung
Bukan hanya Ronaldo yang merasa Gravesen kurang cocok di Madrid. Mantan pelatih Los Blancos, Fabio Capello, juga pernah mengungkapkan kebingungannya terhadap gaya bermain sang gelandang.
Setelah insiden perseteruannya dengan Robinho, Capello mengatakan:
"Dia memang sedikit aneh. Saya tidak ingin banyak berurusan dengannya, tetapi secara taktis dia cukup baik."
"Namun, perilakunya seperti itu, dan saya tidak menyukainya. Dia selalu ingin segalanya dilakukan dengan caranya sendiri," ungkap Capello.
Advertisement
Sukses di Dunia Poker
Setelah pensiun dari sepak bola pada 2008, Gravesen memilih pindah ke Las Vegas. Di kota perjudian tersebut, ia dikabarkan sukses besar sebagai pemain poker dan meraup keuntungan sekitar 80 juta pound.
Meski ia mungkin tidak mendapat penghormatan dari Ronaldo di atas lapangan, banyak penggemar yang tetap mengingatnya sebagai pemain unik yang memiliki tempat tersendiri di dunia sepak bola.
Sumber: Talksport