Bola.com, Jakarta Mantan gelandang Arsenal dan Real Madrid, Mesut Ozil memasuki dunia politik Turki.
Ozil pensiun pada tahun 2023 dan kini di usianya yang ke-36, ia telah bergabung dengan Partai AK, atau Partai Keadilan dan Pembangunan.
Advertisement
Ozil didaftarkan oleh Partai AK sebagai salah satu anggota terbaru dewan pengambil keputusan dan administrasi pusatnya setelah kongres besarnya yang biasa.
Nama mantan pemain Timnas Jerman itu muncul saat presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan terpilih kembali sebagai pemimpin Partai AK.
Erdogan telah menjadi presiden Turki sejak 2014.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kembali ke Turki
Keterpurukan yang dialami Mesut Ozil sungguh luar biasa. Dia berubah dari salah satu pemenang Piala Dunia dan menjadi orang buangan di Arsenal hanya dalam hitungan tahun.
Dia tampaknya dengan sempurna mewujudkan era akhir masa Arsene Wenger di London Utara. Pernah dipuja tetapi tidak diinginkan, kontraknya akhirnya dicabut dengan sisa enam bulan lagi.
Para kritikus sering menyebut ozil sebagai orang yang harus disalahkan. Dia juga menimbulkan banyak kontroversi di panggung internasional, akhirnya meninggalkan tim nasional Jerman dengan alasan rasisme dan rasa tidak hormat terkait dengan darah Turki-nya.
Advertisement