Bola.com, Jakarta - Wasit asal Meksiko, Marco Antonio Ortiz Nava, mendapat larangan memimpin pertandingan di kompetisi di zona CONCACAF (Konfederasi Sepak Bola Amerika Utara, Tengah, dan Karibia) selama enam bulan setelah meminta tanda tangan Lionel Messi.
Keputusan ini dikonfirmasi oleh sumber yang dikutip ESPN.
Advertisement
CONCACAF memulai tindakan disipliner terhadap Ortiz Nava setelah insiden yang terjadi pada 19 Februari lalu.
Saat itu, setelah peluit akhir pertandingan antara Inter Miami CF dan Sporting Kansas City di ajang CONCACAF Champions Cup—yang dimenangkan Inter Miami dengan skor 1-0—Ortiz Nava mendekati Messi untuk meminta tanda tangan.
Permintaan ini dilakukannya untuk anggota keluarganya yang berkebutuhan khusus.
Berita Video, komentar Ichsan Rahmat Taufiq setelah dirinya gugur di babak grup Lenovo Legion IDFM League
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Melanggar Kode Etik
Ortiz, yang dikenal dengan julukan "El Gato", terlihat mendekati Lionel Messi.
Awalnya, banyak yang mengira ia meminta jersey Messi, mengikuti tren Messi-mania yang melanda banyak penggemar. Namun, kemudian terungkap bahwa ia sebenarnya meminta tanda tangan.
Dalam pernyataan resminya pekan lalu, CONCACAF menegaskan bahwa tindakan sang wasit "tidak sejalan dengan Kode Etik Konfederasi untuk ofisial pertandingan".
Mereka juga menambahkan bahwa Ortiz Nava telah mengakui kesalahannya, meminta maaf atas insiden tersebut, dan menerima hukuman disipliner yang telah dijatuhkan oleh CONCACAF.
Advertisement
Masih Pimpin Laga Liga MX
Kendati terkena sanksi di level CONCACAF, Ortiz Nava masih diperbolehkan memimpin pertandingan di Liga MX. Bahkan, ia tetap menjadi wasit dalam laga Liga Meksiko antara Puebla dan Club Tijuana, Jumat lalu.
Menurut sumber yang sama, jika Ortiz Nava kembali melakukan pelanggaran serupa di masa mendatang, ia bisa dikenai hukuman tanpa batas waktu.
Sumber: ESPN