Bola.com, Jakarta - AC Milan masih terus berburu pelatih untuk musim depan. Paulo Fonseca telah dipecat akibat hasil buruk, sementara penggantinya, Sergio Conceicao, sempat memberi harapan dengan memenangkan Supercoppa Italiana.
Namun, seiring berjalannya waktu, masalah dalam tim ternyata belum terselesaikan.
Advertisement
Menurut El Nacional, Conceicao harus menunjukkan peningkatan yang signifikan jika ingin tetap bertahan di kursi pelatih Rossoneri.
Pihak klub pun sudah memiliki kandidat yang dianggap lebih meyakinkan oleh dewan direksi.
Sosok yang dimaksud adalah Xavi Hernandez, yang masih menganggur sejak meninggalkan Barcelona hampir setahun lalu.
Berita Video, Dirut PT LIB (Ferry Paulus) beberkan format terbaru Liga 2 musim depan. Kira-kira seperti apa ya?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tunggu Panggilan
Awalnya, banyak yang memperkirakan Xavi tidak akan kesulitan menemukan klub baru, mengingat namanya kerap dikaitkan dengan berbagai spekulasi dan rumor.
Kesempatan untuk melatih AC Milan, satu di antara klub paling ikonik di dunia, tampaknya menarik perhatian Xavi.
Saat ini, ia menunggu dengan sabar panggilan dari San Siro.
Sebelumnya, Xavi juga sempat disebut sebagai calon penerus Ruben Amorim di Manchester United.
Advertisement
Conceicao Geram
Sementara itu, Sergio Conceicao mulai kehilangan kesabaran menghadapi kritik terhadap kinerjanya di Milan. Dalam wawancara baru-baru ini, ia menumpahkan kekesalannya terhadap reaksi media sejak ia mulai melatih pada 30 Desember lalu.
"Saya sadar setiap hari orang-orang membicarakan situasi dan masa depan saya di sini, seolah-olah saya tiba begitu saja. Saya menghadapi lima klub besar Italia, saya melawan pelatih seperti Sarri dan Pioli yang timnya secara teori lebih lemah, tapi saya selalu lolos kecuali melawan Inter," ujar Conceicao dengan nada kesal.
"Saya melihat orang-orang membicarakan masa depan saya, jadi jika mereka ingin saya pergi, katakan saja. Saya tidak ingin satu Euro lebih pun, jadi saya ingin menenangkan mereka. Saya bukan tiba di sini tanpa latar belakang. Saya sudah memenangkan 13 trofi, memiliki pengalaman 100 laga di Liga Champions. Tapi, tetap saja, orang-orang berbicara dan mengatakan hal-hal buruk. Saya punya keluarga dan tetangga yang melihat semua ini, ini tidak adil."
"Saya minta maaf karena sedikit kehilangan kendali, saya lebih suka berbicara soal sepak bola," tambahnya.
Situasi ini sangat kontras dengan awal kepelatihannya di Milan, di mana ia sempat merayakan kemenangan di Supercoppa Italiana dengan cerutu sambil menari di ruang ganti.
Kini, tekanan makin besar bagi Conceicoo untuk membuktikan dirinya layak bertahan di San Siro.
Sumber: Daily Sports, Football Italia
Cek Persaingan di Liga Italia Musim Ini
Advertisement