Bola.com, Jakarta - AC Milan saat ini berada dalam situasi menegangkan, perpecahan internal mulai terlihat jelas.
Pelatih Sergio Conceicao menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan posisinya, terutama setelah kekalahan mengecewakan dalam beberapa pertandingan terakhir.
Advertisement
Menurut La Repubblica yang dikutip oleh Calciomercato, dukungan dari dewan klub terhadap Conceicao makin menipis, dan situasi ini menciptakan ketegangan di dalam tim.
Awalnya, Conceicao mendapat dukungan penuh dari Geoffrey Moncada (Direktur Teknis Milan) dan Zlatan Ibrahimovic setelah membawa Rossoneri meraih gelar Super Cup Italia.
Namun, keadaan berubah drastis setelah pernyataan terbuka Conceicao dalam konferensi pers dan perselisihan panas antara dia dan Moncada pasca kekalahan dari Bologna (28-2-2025).
Hal ini membuat dewan klub kehilangan kesabaran terhadapnya.
Berita Video, Kylian Mbappe sukses cetak hattrick saat Real Madrid hadapi Manchester City di Liga Champions pada Kamis (20/2/2025)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tanda Jelas Perpecahan
Sumber-sumber internal menyebutkan bahwa dewan Milan tidak hadir di pusat pelatihan Milanello baru-baru ini, yang dianggap sebagai tanda jelas adanya perpecahan antara mereka dan Conceicao.
Situasi ini makin diperburuk dengan ketidakmauan Ibrahimovic untuk mengambil peran serupa dengan Paolo Maldini, yang sebelumnya membela pelatih dari tekanan publik dan dewan.
Ibrahimovic memilih untuk tidak menjadi pusat kritik di tengah masa sulit ini.
Akibatnya, Conceicao harus menghadapi semua tekanan sendirian. Dia tidak hanya berjuang dengan hasil buruk di lapangan, tetapi juga menghadapi kemarahan dari kelompok ultras Curva Sud dan keraguan dari para pemain.
Dalam keadaan seperti ini, masa depan Conceicao di Milan menjadi tanda tanya besar.
Advertisement
Penyebab Perpecahan Internal
Perpecahan internal di Milan tampaknya disebabkan oleh beberapa faktor.
Pertama, hasil buruk di lapangan telah menambah beban psikologis bagi para pemain dan pelatih. Kekalahan demi kekalahan membuat suasana di dalam tim kian tidak kondusif.
Kedua, konflik antara Conceicao dan manajemen klub menunjukkan adanya ketidakcocokan dalam visi dan strategi.
Setelah kekalahan melawan Bologna, perdebatan antara Conceicao dan Moncada menunjukkan bahwa ada perbedaan pendapat yang signifikan mengenai arah tim ke depan.
Ketiga, ketakberdayaan Ibrahimovic untuk membela pelatih juga menambah ketegangan. Sebagai satu di antara tokoh paling berpengaruh di klub, ketidakmampuannya untuk berkomunikasi dengan baik dengan dewan dan mendukung Conceicao membuat situasi makin buruk.
Dampak pada Tim dan Pemain
Perpecahan ini tidak hanya berdampak pada pelatih dan manajemen, tetapi juga memengaruhi performa pemain di lapangan.
Ketidakpastian mengenai masa depan pelatih dapat menciptakan ketidakstabilan dalam tim. Para pemain mungkin merasa tertekan dan tidak nyaman dengan situasi yang ada.
Dalam konteks ini, Rafael Leao dan pemain kunci lainnya mungkin merasa bingung tentang arah tim. Ketika manajemen dan pelatih tidak memiliki kesepakatan yang jelas, hal ini dapat memengaruhi motivasi dan kinerja mereka di lapangan.
Menurut laporan, ketidakpuasan dari para pemain terhadap situasi ini mulai terlihat. Mereka merasa bahwa hasil buruk yang dialami tim tidak hanya disebabkan oleh performa di lapangan, tetapi juga oleh masalah internal yang tidak terselesaikan.
Advertisement