Bola.com, Jakarta Bagi sebagian orang, Diego Maradaona adalah pemain yang layak dikagumi tanpa salah. Tapi, bagi sebagian lagi, legenda abadi Argentina tersebut dianggap sebagai pesepakbola 'jahat' yang seharusnya dibenci.
Di pentas sepak bola, cinta dan benci memang tak bisa terpisahkan. Ia mewarnai perjalanan karier sejumlah pemain beken, lintas masa.
Advertisement
Maradona tak hanya seniman di lapangan hijau, tapi juga sosok kontroversial dengan banyak drama.
Pemenang Piala Dunia 1986 yang sangat dicintai rakyat Argentina itu bukan cuma menjadi sorotan di dalam stadion, tapi juga di luar stadion.
Maradona tentu saja tak sendiri. Selain dia, beberapa pemain dengan nama besar juga pernah dicap sebagai pemain yang paling dibenci.
Entah itu mengejek pemain lawan dan penggemar, berpura-pura cedera, atau terlibat dalam perkelahian.
Ada pula lantaran berkelahi di bar, atau dalam kasus John Terry, tindakan yang kurang terhormat di luar lapangan.
Dilansir Givemesport, berikut enam pemain yang paling dibenci dalam sejarah sepak bola selain Maradona dan Terry.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Diego Maradona: Barcelona, ​​Napoli
Memulai daftar ini, salah satu pemain terhebat dalam sejarah permainan ini adalah Diego Maradona.
Almarhum pemain Argentina yang hebat ini menjadi ikon karena keterampilannya yang luar biasa dan juga momen-momennya yang sangat kontroversial.
Gol "Tangan Tuhan" Maradona saat melawan Inggris di Piala Dunia 1986 adalah salah satu momen paling terkenal dalam sepak bola, dengan banyak pendukung Three Lions yang tidak pernah memaafkannya karena berbuat curang di panggung terbesar permainan ini.
Lebih buruk lagi, Argentina berhasil memenangkan Piala Dunia.
Advertisement
Sergio Ramos: Real Madrid, PSG
Sergio Ramos dikagumi oleh penggemar Real Madrid karena semangat dan agresivitasnya saat bermain. Namun, sifat agresifnya itu sering kali melampaui batas.
Bek asal Spanyol itu tidak takut melakukan tekel keras atau pelanggaran mencolok untuk menghentikan serangan, dan ia senang membuat pemain lawan dan penggemar kesal.
Di sisi lain, Ramos dikenal suka melakukan diving dan berpura-pura cedera untuk membuang waktu atau menghentikan momentum serangan lawan.
Bek tengah itu tidak pernah malu untuk melampaui batas, dan tekelnya yang mirip lemparan Judo terhadap Mohamed Salah di final Liga Champions 2018, yang membuat bintang Liverpool itu cedera, menegaskan sisi buruk permainannya.
Neymar: Barcelona, PSG
Neymar adalah salah satu tokoh sepak bola yang paling kontroversial karena sering melakukan diving dan reaksi dramatis.
Banyak penggemar dan pakar menuduhnya berpura-pura untuk memenangkan pelanggaran, yang sering kali menutupi keterampilannya yang luar biasa.
Meskipun ia adalah salah satu pemain paling berbakat akhir-akhir ini, ada tanda tanya besar atas etos kerja dan hasratnya, terutama di PSG, di mana ia tampil tidak konsisten selama pertandingan besar.
Para penggemar semakin membenci Neymar ketika ia menandatangani kontrak dengan klub Arab Saudi Al Hilal dengan harga sekitar £75,5 juta pada musim panas 2023.
Orang-orang menggambarkan kepindahan itu sebagai upaya perampasan uang karena pemain Brasil itu akan mendapatkan gaji sekitar £84 juta per tahun sebelum meninggalkan klub pada musim panas 2025.
Selama masa kariernya di Timur Tengah, ia memainkan total tujuh pertandingan.
Advertisement
Cristiano Ronaldo: Manchester United, Real Madrid, Juventus
Cristiano Ronaldo, tentu saja, memiliki 'fanboy' sepanjang kariernya yang gemilang. Ia adalah salah satu pemain terhebat yang pernah kita lihat di lapangan sepak bola.
Namun, pada saat yang sama, ia dibenci di seluruh dunia karena beberapa alasan.
Kepercayaan dirinya, kata sebagian orang, arogansi, dan keegoisan di lapangan telah memecah belah pendapat.
Banyak penggemar menganggapnya egois, dengan selebrasi dan sikapnya yang membuat lawan kesal.
Ketika ia tidak mendapatkan keinginannya atau ketika ia berada di tim yang kalah, terutama dalam pertandingan besar, ia akan marah besar.
Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa ia menunjukkan emosi, sementara yang lain akan menggambarkannya sebagai cengeng ketika ia bertindak seperti itu ketika kalah.
Luis Suarez: Liverpool, Barcelona
Tidak ada seorang pun di planet ini yang dapat membantah kemampuan Luis Suarez dalam bermain sepak bola.
Namun, penyerang Uruguay ini adalah sosok yang sangat kontroversial dan salah satu pemain yang paling dibenci sepanjang masa. Selama bermain di Liverpool, ia selalu menjadi pusat perhatian.
Jika ia tidak sedang menghancurkan pertahanan Liga Inggris dan menghabisi kiper lawan, ia akan terlibat dalam pertengkaran sengit, diving, atau diduga melontarkan hinaan kepada pemain lawan.
Selama bermain di Inggris, ia menggigit bek Chelsea Branislav Ivanovic dan dituduh melakukan pelecehan rasial terhadap bek Manchester United Patrice Evra.
Advertisement
John Terry: Chelsea
Satu-satunya pendukung yang tampaknya tidak membenci John Terry adalah pendukung Chelsea.
Kontroversi Terry di luar lapangan membayangi karier dan kemampuan bertahannya yang luar biasa. Sebagian besar pendukung yang netral membenci Terry karena sikapnya yang arogan dan kepribadiannya yang kurang ajar.
Mantan kapten Chelsea dan Inggris itu menghadapi tuduhan rasisme terhadap pemain QPR Anton Ferdinand pada tahun 2011.
Hal ini membuat tugas internasional untuk Inggris menjadi agak canggung bagi Rio Ferdinand, yang merupakan saudara laki-laki Anton.
Selain kontroversi rasisme, Terry dikabarkan telah berselingkuh dengan pasangan mantan rekan setimnya di Chelsea dan Inggris, Wayne Bridge.
Untuk memperburuk cerita, Terry dan Bridge adalah teman dekat sebelum insiden ini.
Sumber: Givemesport