Bola.com, Jakarta - Arsenal menghadapi tantangan besar dalam perempat final Liga Champions melawan Real Madrid setelah dipastikan kehilangan Raheem Sterling pada leg pertama, serta berisiko tanpa Declan Rice dan Jurrien Timber dalam duel sengit ini.
Setelah menyingkirkan PSV Eindhoven dengan agregat 9-3, Arsenal kini harus bersiap menghadapi Real Madrid, klub dengan koleksi 15 gelar Liga Champions.
Advertisement
Namun, kegembiraan mereka harus tertahan karena kondisi skuad yang pincang.
Leg pertama akan digelar di Emirates Stadium pada Rabu dini hari WIB (9-3-2025), disusul leg kedua di Santiago Bernabeu, Kamis dini hari WIB (17-3-2025)—dua laga yang diprediksi menjadi ujian berat bagi tim asuhan Mikel Arteta.
Berita video pemain Persija Jakarta, yang juga mengoleksi 16 gol, Gustavo Almeida berkomentar soal peta persaingan Top Skor BRI Liga 1 2024/2025 yang didominasi oleh pemain Brasil.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sterling Absen, Saka Jadi Harapan Arsenal
Sterling, yang memberikan dua assist dalam hasil imbang 2-2 melawan PSV, mendapat kartu kuning ketiganya di Liga Champions pada masa injury time. Akibatnya, ia dipastikan absen dalam leg pertama melawan Real Madrid.
Ini menjadi pukulan telak bagi Arsenal, terutama karena mereka sudah mengalami krisis pemain di lini serang.
Sejak bergabung, Sterling mulai menemukan kembali performanya, dan absennya pemain berpengalaman ini akan membuat Arteta harus berpikir keras mencari penggantinya.
Harapan utama kini bertumpu pada Bukayo Saka, tetapi jika ia belum pulih tepat waktu, Arsenal akan kesulitan menembus pertahanan solid Real Madrid.
Advertisement
Rice dan Timber Terancam Sanksi
Masalah Arsenal tak berhenti di Sterling. Declan Rice dan Jurrien Timber juga menghadapi risiko suspensi. Rice menerima kartu kuning kedua saat menghadapi PSV, sementara Timber dalam kondisi serupa.
Jika satu di antara dari mereka mendapatkan kartu kuning lagi di leg pertama, mereka akan dilarang bermain di leg kedua di Bernabeu—stadion yang dikenal sebagai tempat penuh tekanan bagi tim tamu.
Declan Rice adalah nyawa permainan Arsenal di lini tengah, sementara Jurrien Timber memberikan fleksibilitas di lini belakang.
Jika keduanya absen, Arsenal akan kehilangan elemen penting dalam menghadapi tim yang selalu mampu membalikkan keadaan seperti Real Madrid, sebagaimana yang mereka tunjukkan saat mengalahkan Atletico Madrid lewat adu penalti.
Butuh Lebih dari Keberuntungan
Sejarah mencatat bahwa Arsenal pernah mengalahkan Real Madrid pada Liga Champions 2006, tetapi itu terjadi hampir dua dekade lalu.
Kini, menghadapi Madrid dengan skuad yang pincang dan tekanan dari klub yang haus gelar ke-16, Arsenal harus bermain dengan kewaspadaan penuh.
Kehilangan pemain bukan hanya berdampak pada strategi, tetapi juga mental tim. Menghadapi Real Madrid, setiap kesalahan bisa berakibat fatal.
Jika Arsenal ingin melaju lebih jauh di Liga Champions, mereka harus menemukan solusi cepat untuk mengatasi krisis pemain yang mengancam ambisi mereka.
Advertisement