Bola.com, Jakarta - Piala Dunia adalah ajang sepak bola paling bergengsi di dunia yang menyatukan negara-negara untuk berkompetisi memperebutkan gelar juara. Namun, di balik momen-momen bersejarah, terdapat skandal yang mengguncang turnamen ini. Dalam artikel ini, kami akan membahas tiga skandal terbesar sepanjang sejarah Piala Dunia yang tidak hanya mempengaruhi hasil pertandingan, tetapi juga reputasi turnamen itu sendiri.
Skandal pertama yang layak dibahas adalah kontroversi 'Tangan Tuhan' yang melibatkan Diego Maradona pada Piala Dunia 1986 di Meksiko. Pertandingan perempat final antara Argentina dan Inggris menjadi sorotan dunia ketika Maradona mencetak gol dengan tangan.
Advertisement
Meskipun pelanggaran tersebut jelas terlihat, wasit tetap mengesahkan gol tersebut. Gol ini, yang kemudian dikenal sebagai 'Tangan Tuhan', membantu Argentina meraih kemenangan dan akhirnya menjuarai Piala Dunia. Momen ini tetap menjadi salah satu yang paling diingat dan kontroversial dalam sejarah sepak bola.
Skandal kedua terjadi pada Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang. Wasit Ekuador, Byron Moreno, menjadi sorotan setelah memimpin pertandingan babak 16 besar antara Italia dan Korea Selatan.
Keputusan-keputusan kontroversialnya, termasuk kartu merah yang diberikan kepada Francesco Totti, memicu kemarahan luas. Italia kalah 2-1, dan banyak yang percaya bahwa keputusan Moreno secara tidak adil mempengaruhi hasil pertandingan. Skandal ini menimbulkan pertanyaan serius tentang integritas wasit dalam turnamen tersebut.
Skandal ketiga terjadi pada Piala Dunia 1982 di Spanyol, di mana pertandingan antara Jerman Barat dan Austria memicu kontroversi besar. Kedua tim, yang sudah memastikan lolos ke babak selanjutnya, bermain dengan hasil imbang 1-0 yang menguntungkan keduanya dan mengeliminasi Aljazair.
Pertandingan ini dianggap sebagai contoh pengaturan skor yang terang-terangan dan mencoreng reputasi turnamen. Kontroversi ini menunjukkan bagaimana hasil pertandingan dapat dipengaruhi oleh kepentingan tim, bukan semata-mata oleh permainan yang adil.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tangan Tuhan: Maradona dan Kontroversi yang Tak Terlupakan
Kontroversi 'Tangan Tuhan' terjadi pada 22 Juni 1986, saat Argentina berhadapan dengan Inggris di Estadio Azteca, Meksiko. Diego Maradona, yang saat itu menjadi kapten Argentina, mencetak gol pertama dengan menggunakan tangannya.
Gol ini langsung menjadi perdebatan panas di kalangan penggemar dan analis sepak bola. Meskipun Maradona kemudian mencetak gol kedua yang spektakuler, gol pertama tetap menjadi sorotan utama.
Maradona sendiri mengakui bahwa gol tersebut adalah hasil dari 'tangan Tuhan' dan sedikit bantuan dari kepalanya. Momen ini menunjukkan bagaimana keputusan wasit dapat mempengaruhi hasil pertandingan secara signifikan.
Argentina melanjutkan perjalanan mereka dan akhirnya meraih gelar juara dunia, tetapi kontroversi ini tetap membekas dalam ingatan banyak orang.
Advertisement
Keputusan Kontroversial Byron Moreno di Piala Dunia 2002
Piala Dunia 2002 menjadi ajang yang penuh kontroversi, terutama terkait dengan keputusan wasit Byron Moreno. Dalam pertandingan antara Italia dan Korea Selatan, Moreno membuat beberapa keputusan yang dianggap merugikan Italia.
Satu di antara keputusan paling kontroversial adalah pemberian kartu merah kepada Francesco Totti, yang dianggap tidak adil oleh banyak pengamat. Setelah pertandingan berakhir dengan skor 2-1 untuk Korea Selatan, banyak pihak yang mempertanyakan integritas wasit dan bagaimana keputusan tersebut mempengaruhi hasil akhir.
Skandal ini tidak hanya merugikan Italia, tetapi juga mencoreng citra Piala Dunia sebagai turnamen yang adil dan transparan.
Persekongkolan Jerman Barat dan Austria di Piala Dunia 1982
Dalam Piala Dunia 1982, pertandingan antara Jerman Barat dan Austria di babak penyisihan grup menjadi sorotan karena dianggap sebagai contoh pengaturan skor. Kedua tim sudah memastikan tempat di babak selanjutnya, sehingga mereka bermain dengan hasil imbang 1-0 yang menguntungkan keduanya dan mengeliminasi Aljazair.
Pertandingan ini menimbulkan kemarahan di kalangan penggemar dan analis, yang melihatnya sebagai pengkhianatan terhadap semangat kompetisi. Skandal ini menunjukkan, meskipun Piala Dunia adalah ajang bergengsi, masih ada celah untuk manipulasi dan pengaturan skor.
Hal ini menjadi pelajaran penting bagi FIFA dan penyelenggara Piala Dunia untuk meningkatkan integritas dan transparansi dalam turnamen mendatang.
Advertisement
Baca Juga
Pengakuan Emiliano Martinez saat Gagalkan Peluang Emas Randal Kolo Muani pada Piala Dunia 2022: Saya Insomnia 3 Bulan!
Bintang Timnas Indonesia Intip Peluang Kalahkan Jepang yang Sudah Lolos ke Piala Dunia 2026: Kami Berharap Keajaiban
Baru Saja Digasak Timnas Indonesia, Bahrain Emoh Nyerah Kejar Tiket ke Piala Dunia 2026