Sukses


7 Pesepak Bola Top yang Tinggalkan Klub Masa Kecilnya dengan Iringan Kontroversi, Gratisan Pula

Dari Ruben Loftus-Cheek hingga Kylian Mbappé, beberapa pesepak bola top memutuskan meninggalkan klub masa kecilnya tanpa biaya transfer. Simak kisah lengkapnya!

Bola.com, Jakarta - Ada beberapa pemain yang memperkuat klub sepak bola sejak masih belia dan sangat lama bertahan di sana. Salah satu contohnya adalah Lionel Messi. 

Lionel Messi masuk ke akademi sepak bola Barcelona, La Masia, sejak belia. Dia kemudian tumbuh dan berkembang menjadi pesepak bola hebat. 

Selama bermain di Barcelona, Messi hampir memenangi segalanya di level klub. Namun, dia terpaksa harus meninggalkan klub yang dicintainya itu karena masalah finansial yang membelit Barca. 

Messi bahkan pergi begitu saja, dengan gratisan. Saat itu, tepatnya pada musim panas 2021, Messi berpamitan kepada fans Barcelona sembari menangis. Dia pergi untuk menerima pinangan Paris Saint-Germain, bertahan di sana selama dua musim, kemudian pindah ke Inter Miami. 

Berikut ini tujuh pemain bintang yang dengan kontroversial meninggalkan klub masa kecilnya. 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 7 halaman

1. Lionel Messi

Kabar Messi hengkang dari Barcelona pada musim panas 2021 menggemparkan dunia sepak bola.

Messi hengkang dari Barca, satu-satunya klub yang pernah dibelanya hingga saat itu, karena mereka tidak mampu membayar kontrak baru berdasarkan aturan financial fair play La Liga.

Pemain Argentina itu menangis dalam konferensi pers saat mengakui tidak ingin meninggalkan Barcelona, ​​tetapi tidak punya pilihan lain.

Messi telah menyetujui kontrak baru, dengan pemotongan 50% dari gaji lamanya, untuk tetap di Camp Nou. Namun, Barca tidak mampu mempertahankan Messi karena aturan financial fair play. 

Ia pindah ke PSG, menghabiskan dua musim yang tidak menyenangkan sebelum hijrah ke Inter Miami.

3 dari 7 halaman

2. Steve McManaman

 

Secara individu, McManaman tidak pernah mencapai puncak karier yang sama setelah meninggalkan Liverpool. Tetapi ia tetap menikmati banyak kesuksesan.

Selama empat tahun bermain di Real Madrid, ia berhasil menyabet enam trofi, termasuk dua medali Liga Champions.

Namun, terlepas dari berbagai penghargaan yang diraihnya di Spanyol, McManaman mengakui bahwa rasanya tidak sama dengan saat menang bersama Liverpool.

"Saya ingat saat itu, kami baru saja memenangkan Liga Champions pertama (tahun 2000) dan saya baru berada di klub itu sekitar 10 bulan," kata McManaman kepada We Are Liverpool Podcast.

"Para pemain berada di ruang ganti menyanyikan lagu-lagu Spanyol dan mengangkat presiden ke udara, yang saya lakukan, tetapi saya merasa seperti penipu, karena mereka semua menyanyikan lagu-lagu Spanyol dan saya berpikir ini aneh saja."

"Saya ingat berpikir akan senang sekali melakukan ini bersama Liverpool, karena saya akan menjadi yang terdepan, mengetahui semua liriknya, dan benar-benar mencurahkan diri saya ke dalamnya."

4 dari 7 halaman

3. Sol Campbell

Pada akhir musim 2000/2001, jelas terlihat Campbell telah melampaui Tottenham. Ia adalah salah satu bek tengah terbaik Eropa, sementara Spurs terpuruk di papan tengah.

Kontraknya telah berakhir dan Campbell diperkiraka bergabung dengan klub elite Liga Champions di luar negeri.

Sekitar waktu yang sama, Arsenal menggelar konferensi pers untuk mengumumkan perekrutan kiper Richard Wright. Tetapi yang keluar pada sesi konferensi pers ternyata adalah Sol Campbell. Momen itu sangat menggemparkan.

Dalam wawancara dengan majalah Spurs Monthly, bek Inggris itu mengatakan  tidak akan pernah bermain untuk Arsenal dan reaksi dari para penggemar Tottenham sangat marah.

“Wakil ketua Arsenal David Dein membuat saya merasa terlindungi. Ia akan membantu dan berjanji berada di sana untuk saya. Datanglah kepada kami, katanya, dan Anda akan menjadi bagian dari keluarga kami. Kami akan melindungi Anda.”

Si Judas akhirnya merengkug dua gelar liga dan tiga trofi Piala FA di Highbury sementara para penggemar Spurs tidak pernah memaafkannya.

5 dari 7 halaman

4. Gianluigi Donnarumma

Setelah tampil gemilang di AC Milan saat remaja, Donnarumma dengan cepat dijuluki sebagai The Next Buffon.

Hampir mustahil untuk menyandang julukan seperti itu, tetapi pemain berusia 26 tahun tersebut  tampil gemilang dalam kariernya.

Penjaga gawang tersebut meninggalkan Milan dengan status bebas transfer pada 2021 dan bergabung ke PSG, tempat sebagian besar orang masih menganggapnya sebagai salah satu penjaga gawang terbaik di dunia saat ini.

6 dari 7 halaman

5. Kingsley Coman

Coman meninggalkan PSG saat berusia 18 tahun dengan status bebas transfer ke Juventus setelah hanya tampil empat kali di Prancis. Ia menjadi pemain termuda yang pernah bermain untuk klub tersebut saat berusia 16 tahun.

Setelah hanya satu musim di Juventus, Coman pindah ke Bayern Munchen dengan status pinjaman dan kemudian bersinar.

Di usianya yang baru 28 tahun, Coman telah memenangi hampir semua yang ditawarkan dan mencetak gol kemenangan di final Liga Champions 2020, melawan PSG.

Ini menjadikannya pemain pertama yang mencetak gol melawan mantan klubnya di final Liga Champions. Sungguh menyakitkan.

7 dari 7 halaman

6. Adrien Rabiot

Rabiot menghabiskan sebagian besar kariernya bersama PSG dan Juventus, serta telah bermain sebanyak 51 kali untuk Prancis. Namun, ia tidak pernah merasa mendapatkan rasa hormat yang layak diterimanya.

Setelah dilepas oleh PSG pada 2019, Rabiot pindah ke Italia dan menghabiskan lima tahun yang sukses di Juve.

Namun, bersama tim nasional, Rabiot telah menunjukkan jati dirinya.

Banyak dicemooh oleh para penggemar Les Bleus, pemain berusia 29 tahun ini telah tampil selama masa transisi bagi tim asuhan Didier Deschamps dan mencetak dua gol sundulan dalam kemenangan 3-1 Nations League atas Italia tahun lalu.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer