Bola.com, Jakarta Sebagai tuan rumah Asian Games 2018, Indonesia mendapatkan wild card di cabang eksebishi e-sports. Pada nomor Arena of Valor, lima atlet e-sports Indonesia yang tergabung dalam satu tim akan berhadapan tim-tim rival asal tujuh negara yang telah lolos menjalani kualifikasi offline di Hongkong.
Hanya India yang mendapatkan keuntungan untuk juga lolos langsung ke Jakarta lantaran mereka tidak memiliki pesaing untuk kawasan Asia Selatan. Sementara itu, dari Asia Timur telah lolos tim asal Cina Taipei, Tiongkok, dan Hongkong.
Dari Asia Tenggara, di luar dugaan Singapura justru menjadi juru kunci dalam kualifikasi dan malah Laos yang lolos mendampingi Vietnam dan Thailand.
Advertisement
Baca Juga
Para pengamat e-sports dari Asian Electronic Sports Federation (AESF) menilai bahwa kans Indonesia untuk meraih medali di nomor Arena of Valor (AOV) kelak akan ditentukan pembagian grup dan posisi dua negara unggulan sekelas Cina Taipei dan Vietnam di bracket penyisihan.
Kedua negara itu memang tampil meyakinkan di Hongkong, dengan Cina Taipei meraup empat kemenangan tanpa kalah sedangkan Vietnam membantai lawan-lawannya 5-0.
Penampilan gemilang tim AOV Cina Taipei ini jugalah yang menggulingkan banyak prediksi bahwa Korea Selatan akan melaju dengan mudah dari kualifikasi. Faktanya, Korsel justru tersingkir di penyisihan wilayah Asia Timur dengan menempati posisi keempat dari lima negara peserta.
So, bila Indonesia bisa mempelajari dengan cermat pola serangan dan pertahanan skuat Cina Taipei dan Vietnam yang dapat diamati dari video rekam jejak mereka yang sebagian telah beredar online, peluang Glen Richard cs. untuk meraih medali cukup besar meski target emas untuk nomor AOV memang dirasa cukup berat.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Timnas Hasil Proses Seleksi Unik
Atlet Indonesia pada nomor AOV di Asian Games 2018 terdiri dari Glen Richard (Julukan: DG Kurus), Farhan Akbari (EVOS Hans), Hartawan Muliadi (GGWP Wyvorz), Ilham Bahrul (GGWP Uugajah), Muhammad (EVOS Ahmad).
Mereka terpilih dari proses seleksi yang dilakukan pada akhir Mei 2018 dengan diikuti oleh sekitar lima ribu peserta. Meski para pendaftar telah membentuk tim masing-masing saat mengikuti tahap penyaringan awal, tapi pada akhirnya IeSPA dan para peserta memilih individu-individu terbaik dari sejumlah tim yang lolos ke final.
Pada babak akhir Challengers Voting tersebut, para peserta yang lolos diberi hak untuk memilih pemain terbaik di fase tersebut. Sebanyak lima pemain pengumpul suara terbanyak akhirnya lolos sebagai atlet AOV Indonesia ke Asian Games 2018 meski mereka tidak berasal dari tim yang sama.
Sebagai pelatih, juga terpilih Henri Teja (EVOS Carraway) dari total tiga kandidat kuat yang dijagokan oleh para finalis.
"Saya melihat peluang Indonesia untuk berkembang muncul sebagai kuda hitam di Asian Games sangat ditentukan mindset kita sendiri. Dengan persiapan yang baik, semoga kami tidak akan tampil gugup menghadapi negara lain yang punya reputasi besar dan akhirnya potensi terbaik yang bisa kami perlihatkan," sebut Teja saat diminta pendapatnya soal peluang Indonesia.
Advertisement
Tetap Memerlukan Latihan Fisik
Well, AOV sendiri adalah permainan elektronik bergenre MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) yang diterbitkan perusahaan pengembang permainan elektronik Tencent Games.
Selain karakter hero asli milik AOV, para atlet e-sports juga bisa menggunakan karakter DC Comics seperti Superman, Batman, Flash, Joker, Flash dan Wonder Woman. Sebuah tim e-sports AOV terdiri dari lima atlet yang berduel dengan satu tim lawan dengan jumlah atlet yang sama.
Kemenangan sebuah tim akan ditentukan kerjasama antar-atlet untuk memaksimalkan sumberdaya masing-masing (senjata, perisai, kekuatan khusus setiap karakter, daya memulihkan diri, dll.) untuk melewati pertahanan daerah lawan yang memiliki sejumlah menara bersenjata dan monster serta pada akhirnya meraih kemenangan dengan penghancuran aset-aset vital di wilayah kekuasaan lawan.
Untuk memenangi duel dalam AOV, para atlet e-sports Indonesia dituntut juga melakukan olah fisik dalam persiapannya karena mereka dituntut untuk bisa berkonsentrasi dalam waktu lama sembari menjalin komunikasi dua arah dalam tim guna menyelaraskan strategi.
Seluruh enam nomor e-sports pada Asian Games 2018 akan dipertarungkan di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 26 Agustus hingga 1 September mendatang. Ayo dukung atlet Indonesia di sana dengan berbekalkan tiket masuk seharga 30 ribu hingga 100 ribu rupiah yang bisa dibeli sejak sekarang secara online lewat KiosTix.