Bola.com, Jakarta Indonesia seharusnya bisa merebut dua medali emas di cabang e-sports Asian Games 2018 bila saja andalan kita di nomor Hearthstone, Hendry Handisurya, tidak menghadapi lawan dari Hong Kong dengan deck kartu yang merupakan anti-teori deck kartu pilihan Hendry. Namun, ternyata apresiasi Menpora Imam Nahrawi untuk cabang eksebisi ini tidak membeda-bedakan raihan jenis medali karena semua yang berjasa mengharumkan bangsa di cabang e-sports masing-masing mendapatkan bonus sebesar Rp 20 juta.
Seperti Ridel Sumarandak dan pelatihnya yang mendapatkan bonus dengan jumlah yang sama setelah merebut emas di nomor Clash Royale, Hendry juga mendapatkan tabungan BRItama nilai serupa.
"Saya akan memberikan semua bonus ini untuk istri yang telah mendukung saya untuk menggeluti e-sports selama ini. Saya berharap bisa melakukan yang lebih baik lagi untuk Indonesia di event-event selanjutnya," sebut sosok yang biasa disapa Joe, yang diambil dari julukannya di lingkungan game play (Jothree).
Advertisement
Baca Juga
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Berharap Hearthstone Ada di SEA Games 2019
Total Rp 60 juta yang dikucurkan Kemenpora RI untuk tiga orang atlet dan pelatih e-sports ini disebut ketua Asosiasi E-sports Indonesia (IeSPA), Eddy Lim, sebagai pertanda bahwa pemerintah memang mengerti potensi besar cabang ini di masa depan dari sisi ekonomi maupun prestasi.
"Bila e-sports mendapatkan perhatian pemerintah dan meneruskan tren kemajuan pesat yang sudah terjadi selama ini, secara teknologi Indonesia akan mengalami kemajuan juga. Belum lagi kalau kita bicara soal sumbangan e-sports di dalam dunia industri gaming Indonesia secara langsung, sangat besar," tandas Eddy lagi.
Secara khusus, Eddy juga mengapresiasi langkah Menpora Imam Nahrawi dalam memberikan bonus kepada atletnya karena ini menandakan perhatian pemerintah tidak hanya ditujukan pada pengembangan infrastruktur dan sisi ekonomi e-sports tapi juga pada insan para pelakunya. Hal serupa diamini Jothree yang menyebut dirinya kian termotivasi ketika mewakili negara, bukan klub atau perseorangan, dalam sebuah event.
"Saya dengar pada SEA Games 2019 akan dipertandingkan sebagai cabang prestasi, tapi jumlah nomor dan jenis nomornya belum pasti. Saya jelas berharap Hearthstone dipertandingkan di Filipina nanti dan saya akan mempersiapkan diri lebih baik agar siap menghadapi segala jenis deck kartu lawan sehingga bisa mendapatkan emas untuk Indonesia," tambah pengusaha produsen furniture itu lagi.
Semoga lebih sukses tahun depan dibanding prestasimu di e-sports Asian Games 2018, Joe!
Advertisement