Sukses


Tertinggal di Asian Games 2018, Malaysia Genjot E-Sports Lewat Kurikulum Sekolah

Bola.com, Jakarta Raihan satu medali emas dan satu medali perak Indonesia di cabang eksebisi e-sports pada Asian Games 2018 adalah yang terbaik di antara sesama negara Asia Tenggara. Posisi kedua ditempati Vietnam yang merebut empat perunggu dan berikutnya adalah Thailand yang juga lolos dari kualifikasi Asia Tenggara di beberapa nomor. 

Prestasi kurang mentereng diperlihatkan Malaysia yang hanya tampil lumayan di nomor Pro Evolution Soccer dan Singapura yang gagal mengirimkan wakilnya karena tersisih di kualifikasi. Sebelum Asian Games 2018 digelar, fenomena ini sudah dibaca kementrian pendidikan Malaysia dan mereka bergegas mengatur strategi untuk memperbaiki posisi mereka dalam peta kekuatan e-sports ASEAN.

Wakil Menteri Pendidikan Datuk P. Kamalanathan telah melakukan pembicaraan dengan kementerian pemuda dan olah raga untuk mulai menerapkan kurikulum e-sports di sekolah umum Malaysia. "Kementerian Pemuda dan Olah Raga telah mempersiapkan modul kurikulum e-sports untuk dipresentasikan kepada kami. Kami sendiri terbuka untuk segala masukan," kata Kamalanathan kepada The Star.

Bagi Kamalanathan yang terpenting adalah bahwa kurikulum e-sports tersebut harus fleksibel dan dapat diubah serta ditingkatkan sesuai dengan perkembangan e-sports dari waktu ke waktu. Pernyataan tersebut disampaikannya di tengah-tengah peluncuran Battle Arena di Petaling Jaya. 

 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Karena Pengaruh SMA 1 PSKD Jakarta

Battle Arena sendiri disebut-sebut media Malaysia, Astro Awani, sebagai pusat kegiatan video gaming dan e-sports terbesar di Asia Tenggara yang memiliki 114 unit komputer terbaru dengan juga dilengkapi anjungan-anjungan live streaming dan ruang VIP bagi tim profesional untuk berlatih. 

Hal yang menarik adalah pernyataan Kamalanathan sendiri yang mulai melihat proposal pendidikan e-sports di Malaysia sebagai sebuah prioritas di 2018 setelah mata pelajaran e-sports diperkenalkan lebih dulu di SMA 1 PSKD di Jakarta, Indonesia. Seperti dilansir CNN Indonesia sebelumnya, disebutkan juga bahwa SMA 1 PSKD Jakarta menawarkan beasiswa bagi pelajar yang berniat meniti karier di dunia e-sports. 

Menyikapi kenyataan bahwa sekolah-sekolah umum di Malaysia memiliki keterbatasan SDM dan finansial di bidang e-sports untuk menghadapi proposal perubahan kurikulum ini, Kamalanathan menyebut kemungkinan bagi sekolah untuk membentuk klub-klub e-sports dengan disponsori pihak swasta. 

"Bila terdapat ruang untuk berkembang yang memungkinkan, sekolah-sekolah itu dapat memperkenalkan dan mempromosikan e-sports dengan pendekatan yang dirasa paling sesuai, tapi ini hanya disarankan bila memang sekolah melihat pendekatan ini sudah harus segera dilakukan saat ini. Semua kembali kepada kebutuhan sekolah masing-masing," ujar Kamalanathan lagi untuk memperbaiki prestasi Malaysia di e-sports Asian Games 2018

 

Video Populer

Foto Populer