Bola.com, Jakarta - Pesulap dan presenter kondang, Deddy Corbuzier, mengatakan video gim dan e-Sports sama seperti industri lain pada umumnya. Menurutnya, bermain video gim dan e-Sports dapat menjadi sebuah kegiatan yang positif.
Deddy Corbuzier ikut mengomentari perkembangan industri video game dan e-Sports yang sedang berkembang pesat. Terbukti beragam permainan beraliranMultiplayer Online Battle Arena (MOBA) makin marak di kalangan masyarakat, seperti Mobile Legends, PUBG, dan Fortnite. Para pemain tidak ragu-ragu untuk menyisihkan anggaran khusus guna meningkatkan pengalaman bermain, seperti membeli skin maupun senjata khusus dan in-game item lainnya.
Advertisement
Baca Juga
"Video gim dan e-Sports dapat berefek positif asalkan pemain dapat menggunakannya sebagai sebuah wadah untuk berkarya, berkreativitas, hingga mencari nafkah," kata Deddy dalam acara Serba Serbi Gamers (Seru Bareng Selebriti & Gamers) di Nimo TV, Senin (11/12/2018), dalam rilis yang diterima Bola.com.
"Sayangnya, pandangan masyarakat awam terhadap industri e-Sports masih terpecah, mengingat masih ada beberapa pihak yang tidak cukup bijak dalam memainkan video gim,” imbuh dia.
Dalam kesehariannya sebagai seorang ayah, Deddy mengaku tidak pernah melarang anaknya, Azka, untuk bermain video gim selama seluruh kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai seorang pelajar telah dipenuhi. Ia juga mengingatkan para pemain video gim dan e-Sports untuk tidak pernah meninggalkan dunia pendidikan.
“Lakukan apa pun yang Anda inginkan, namun jangan pernah tinggalkan pendidikan. Dengan bekal pendidikan Anda dapat melakukan hal apapun, sehingga dapat menjadi pegangan seumur hidup," jelas dia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kekhawatiran Kecanduan
Berdasarkan laporan dari Sensor Tower pada akhir November, pendapatan PUBG Mobile pada platform iOS maupun Android sukses tumbuh sebesar 166% dibandingkan tujuh hari sebelumnya. Total pendapatan senilai 12 juta dolar AS atau setara dengan Rp 171 miliar.
Nominal fantastis ini tentu menunjukkan potensi besar yang dapat terus dikembangkan oleh industri ini. Namun, tidak dapat dipungkiri fenomena ini juga memunculkan keresahan beberapa pihak terhadap dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari industri ini, salah satunya isu kecanduan bermain gim.
Isu kecanduan gim menjadi salah satu kekhawatiran orang tua di tengah perkembangan dunia video gim dan eSports di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Di Inggris, beberapa sekolah di kawasan Gloucestershire memperingatkan orang tua terkait bahaya perilaku agresif anak-anak akibat bermain Fortnite. Salah satunya adalah Widden Primary School yang telah mengambil langkah lebih jauh dengan mengadakan sesi dengan orang tua dan berbagai kelompok usia anak-anak untuk membahas tentang dampak dari bermain gim.
Sumber: NIMO TV
Advertisement