Bola.com, Jakarta - Electronic Sports (e-Sports) menjadi satu di antara bintang pembahasan di genre olah raga. E-Sports mendapat proyeksi luar biasa dari beragam kalangan, termasuk bakal mampu mengalahkan NFL dan NBA, baik dari sisi bisnis maupun penonton.
NFL alias National Football League masih menjadi olah raga terpopuler di Amerika Serikat (AS). Sementara itu, NBA alias kompetisi bola basket di negeri Paman Sam, sudah menjadi brand besar di jagad internasional.
Advertisement
CNBC merilis, masuknya e-Sports ke dalam industri masif, membuat NFL dan NBA berada dalam ancaman besar. Satu di antaranya sudah terlihat dari sisi jumlah penonton.
Pada kejuaraan dunia League of Legends (LoL), November 2018, jumlah penonton yang menyaksikan secara langsung berada di angka 200 juta. Sedangkan Superbowl tahun lalu hanya ada di angka 103 juta penonton.
Pengamat e-Sports, Jack Etienne menyebut, kondisi tersebut hanya datang dari LoL. Posisi NFL dan NBA semakin terancam jika mengacu pada perkembangan pesat Counter Striker: Global Offensice (CS:GO), DOTA 2, Overwatch, PUBG sampai Fortnite.
"Saya pikir League of Legends sudah setara dengan NFL dan NBA. Secara realitas, tinggal menunggu waktu saja bagi dua kebanggaan AS itu untuk tertinggal dari nomor itu, plus DOTA 2 dan CS:GO," sebut Etienne.
Komentar Etienne sejalan dengan proyeksi dari Newzoo tentang industri e-Sports. Mereka menyebut, pada 2021, pasar e-Sports akan menembus angka 1,6 miliar dolar AS atau lebih dari Rp22,4 triliun.
Proyeksi lain datang dari publisher, Ubisoft. Mereka bakal menggelar enam seri sepanjang 2019. Hebatnya, hadiah utama bakal menembus angka 1 juta dolar AS. Selain itu, masih ada DOTA 2 yang punya kans memiliki prize pool lebih dari Rp1 triliun sepanjang 2019.
"E-Sports akan semakin menggila, karena selalu bermunculan varian gim baru. Jadi, bisa jadi NFL dan NBA tak lagi nomor satu dari sisi bisnis, terutama di AS," sebut Etienne.
Sumber: CNBC, RIOT