LAPORAN DARI BANGKOK, THAILAND
Grand final Asia Pacific Predator League 2019 di Nimibutr Stadium, Bangkok, Thailand, telah memasuki hari pertama. Turnamen yang berlangsung sejak Jumat (15/2/2019) pagi WIB, turut dimeriahkan para cosplayers.
Advertisement
Sejumlah karakter dalam game yang dipertandingkan, yakni DOTA 2 dan PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG), ditampilkan dengan baik oleh cosplayers asal Thailand.
Dari beberapa cosplayers, karakter dari game DOTA 2 yang paling mencuri perhatian. Mulai dari Queen of Pain (QoP), Windranger, dan juga Lina. Kehadiran para cosplayers itu turut menghibur penonton grand final Asia Pacific Predator League 2019.
"Menurut saya, cosplay-nya sangat-sangat bagus dan saya juga menyukai cosplay. Setiap kali saya melihat cosplayer, saya selalu ingin berfoto dengan mereka," ujar Jacob.
"Sebenarnya saya tidak terlalu memainkan game DOTA 2, karena lebih sering memainkan game PUBG dan League of Lagends, jadinya saya tidak terlalu tahu apakah cosplayer ini mirip dengan yang ada di game," lanjut turis asal Polandia tersebut.
Pertandingan hari pertama grand final Asia Pacific Predator League 2019 berlangsung sengit. Dua wakil Indonesia, Aerowolf Team Eight dan BOOM ID, harus bekerja keras meraih hasil terbaik.
Setelah menjalani 5 round, Aerowolf menempati peringkat ketiga dengan jumlah poin 52. Mereka tertinggal enam poin dari Afreeca Freecs Fatal asal Korea Selatan, yang berada di urutan teratas.
Sementara itu, BOOM ID memetik hasil minor pada laga perdana. Alfi Nelphyana dkk. takluk 1-2 dari jagoan tuan rumah, ALPHA Red. Alhasil, BOOM ID harus turun ke lower bracket Asia Pacific Predator League 2019, dan berjumpa dengan tim asal Myanmar, Flash Gaming.