LAPORAN DARI BANGKOK, THAILAND
Wakil Indonesia, BOOM ID, kembali gagal meraih gelar juara di Asia Pacific Predator League 2019. Setelah tahun lalu kalah dari Geek FAM (Malaysia), tahun ini, BOOM menyerah dari tim asal Filipina, TNC Predator.
Advertisement
Menjalani laga final DOTA 2 di Stadion Nimibutr, Bangkok, Thailand, Minggu (17/2/2019) pagi WIB, BOOM ID tak mampu menghadapi laju TNC. Khezcute dkk. harus menyerah 0-2 dari TNC dalam pertandingan dengan sistem best of 3 (B03).
BOOM ID mengawali game pertama dengan baik. Menggunakan Tusk, Weaver, Rubick, Centaur Warrunner, dan Sniper, BOOM mampu menekan TNC yang mengandalkan Sven, Luna, Enigma, Draw Ranger, serta Outworld Devourer.
Akan tetapi, BOOM gagal mempertahankan keunggulan. Melakukan banyak blunder dan kurangnya komunikasi membuat BOOM ID menyerahkan game pertama kepada TNC dalam pertarungan selama 39 menit dan 32 detik.
Pada game kedua, BOOM ID coba memperbaiki kesalahan dan bermain lebih sabar. Mereka pun memakai jagoan Shadow Demon, Pugna, Earth Spirit, Lifestealer, dan Dragon Knight pada game kedua.
Di sisi lain, TNC Predator pick Magnus, Shadow Shaman, Phantom Assassin, Ember Spirit, serta Puck. BOOM ID bermain apik dan bahkan sempat menyulitkan TNC pada awal game kedua.
Tetapi lagi-lagi, kurangnya komunikasi dan melakukan beberapa blunder membuat BOOM ID kembali menelan kekalahan dari TNC. BOOM menyerah dalam pertandingan berdurasi 40 menit 38 detik.
Hasil ini membuat BOOM ID kembali gagal meraih gelar juara di turnamen Asia Pacific Predator League. Pada tahun lalu, mereka kalah 1-2 dari Geek FAM dalam laga final di Mall Taman Anggrek, 21 Januari 2018.
Berstatus sebagai runner-up Asia Pacific Predator League 2019, BOOM ID mendapatkan hadiah US$ 30 ribu (Rp 424 juta). Sementara itu, TNC Predator meraih trofi juara, hadiah uang US$ 75 ribu (Rp 1 miliar), plus lima unit perangkat gaming Predator dari Acer.