Bola.com, Jakarta - PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG) 'sukses' menjadi gim yang mampu membuat masyarakat terbelah. Ada yang menghujat, dan tak jarang yang membela gim bergenre battle royale tersebut.
Peristiwa penembakan di Selandia Baru menjadi pemicu PUBG menjadi 'tersangka' oleh sebagian pihak. Pada sisi lain, PUBG disebut tak bersalah karena semua efek tergantung pada pemikiran sang pemain.
Advertisement
Ketua Umum Indonesia Esports Association (IeSPA), Eddy Lim berpendapat, PUBG adalah jenis permainan yang mengutamakan strategi dan komunikasi antar-anggota tim. Namun, ada anggapan yang mengatakan PUBG membantu orang mengeluarkan imajinasi yang buruk, dan berefek pada tindakan.
Heboh tentang status PUBG tersebut sampai ke tangan pemerintah Republik Indonesia. Namun, ternyata tak hanya Indonesia saja yang mendapat 'keributan' terkait PUBG. Berikut ini beberapa flashback terkait PUBG, termasuk di Indonesia.
Tiga negara, yakni Indonesia, Malaysia dan India, berencana melarang PUBG setelah pemerintah setempat menilai gim ini berbahaya dan memberikan dampak buruk bagi generasi muda bangsa. Wacana tersebut pun menuai kontroversi dari warga masing-masing negara, termasuk para pemain dan penggemar PUBG, serta pihak pemerintah sendiri.
Latarnya tak lain gim ini tak ada kaitannya dengan sejumlah aksi penembakan yang akhir-akhir ini terjadi di banyak negara. Berikut pelarangan PUBG yang disebut akan berlaku di Indonesia, Malaysia dan India, sebagaimana flashback dari berbagai sumber,
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Indonesia
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar pertemuan dengan sejumlah pemangku kepentingan untuk membahas "nasib" gim bertema peperangan dan kekerasan di Tanah Air, termasuk PUGB. Pertemuan tersebut dihadiri oleh perwakilan Kementerian Komunikasi dan Infomatika (Kemkominfo), Asosiasi Esports Indonesia, psikolog, serta jajaran pimpinan dan anggota komisi DP MUI.
Ketua Komisi Fatwa MUI, Hasanuddin AF, mengatakan, dalam diskusi ini dilihat sejauh mana dampak mudharat gim tersebut. Selain itu, juga dilihat seberapa banyak dampak positif dan negatif dari gim tersebut.
Menurutnya, akan ada dua pedoman untuk menentukan solusi yang akan diambil oleh MUI nantinya. Jika suatu tindakan atau perbuatan dampaknya merugikan, merusak, dan membahayakan masyarakat, maka mata rantai atau perantara yang menyebabkan hal itu harus dicegah, ditutup. Begitu pula sebaliknya.
Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asrorun Niam Sholeh, fatwa bukan satu-satunya hasil pengkajian mengenai masalah ini. Menurutnya, bisa saja hasilnya bukan fatwa, tapi juga perbaikan regulasi, penegakan hukum, atau rekomendasi.
"Hasilnya bisa jadi fatwa, perbaikan regulasi, penegakan hukum, atau rekomendasi. Semuanya itu nanti tergantung hasil pendalaman," tutur Asrorun. Wakil Sekjen MUI Pusat, Amirsyah Tambunan, mengatakan finalisasi kepastian soal PUBG akan dilakukan paling lama bulan depan.
Advertisement
2. Malaysia
Menurut ulama Malaysia, Mufti Negri Sembilan Datuk Mohd Yusof Ahmad, PUBG harus dilarang karena dikhawatirkan mendorong generasi muda ke arah terorisme. Ia pun menegaskan, pemerintah Malaysia harus segera mempertimbangkan untuk melarang permainan PUBG karena memiliki dampak negatif pada anak-anak dan remaja.
"Saya yakin gim ini telah direncanakan dengan sengaja sejak lama, tujuannya adalah membentuk pikiran generasi muda agar menikmati perang, untuk bertarung dan menikmati kegiatan yang ganas," katanya, mengutip laporan New Straits Times.
Hal itu diungkapkan Datuk Mohd Yusof Ahmad usai insiden penembakan di Selandia Baru. Dalam aksi brutal yang menewaskan 50 orang dan menyebabkan puluhan orang lainnya terluka, diduga pelakunya terinspirasi dari gim tembak-tembakan, seperti PUBG.
Dia mengatakan permainan itu tidak pantas untuk umat Islam dan harus disingkirkan karena mudah diakses dan dapat dimainkan oleh siapa saja, baik di laptop maupun ponsel pintar.
Namun, wacana pelarangan itu ditolak mentah-mentah oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia, Syed Saddiq. "Mau haramkan Video Game PUBG? Saya tidak setuju. Itu penjelasan saya," katanya dalam video yang beredar di Instagram.
Saddiq menyebut ada banyak alasan yang membuatnya tidak setuju terhadap pernyataan Datuk Mohd Yusof Ahmad, salah satu alasannya adalah karena di Malaysia saja ada lebih dari 1 juta pengguna gim tersebut.
Ia juga tidak merasa PUBG menyebabkan tindak kekerasan di Negeri Jiran. Kalaupun PUBG harus diharamkan, ia menyebut gim sejenis lainnya, seperti Counter-Strike, Red Alert, atau Command & Conquer: General Zero Hour, harus ikut dilarang.
Menteri termuda Malaysia tersebut menekankan, solusi yang harus dilakukan untuk mencegah tindak kekerasan bukanlah dengan melarang gim dimainkan, karena setiap gim yang beredar di masyarakat sudah memiliki standar dan aturan masing-masing, misalnya menerapkan batas minimum usia penggunanya.
3. India
Beda halnya dengan Indonesia dan Malaysia yang baru membahas rencana pelarangan PUBG. India justru sudah menerapkan aturan ketat terkait gim ini. Larangan itu dikeluarkan oleh pihak kepolisian Rajkot yang mendapat persetujuan dari Kepolisian Gujarat, seperti dicuitkan @kumarmanish9. Earga pun diminta untuk melapor ke pihak kepolisian jika menemukan pelanggaran.
Dilansir dari situs Eurogamer, tujuan dari pelarangan ini adalah melindungi anak-anak, karena PUBG dinilai menonjokan kekerasan, serta sifat adiktif dari gim yang berujung pada turunnya nilai bocah-bocah ketika mengikuti kegiatan belajar-mengajar di sekolah.
Beberapa media India juga mengatakan bahwa pelanggar dari larangan ini dapat dituduh melakukan "gangguan, atau tindakan yang dapat melukai". Pelanggar dapat terkena hukuman penjara hingga sebulan, serta sejumlah denda uang.
Selain Rajkot, tiga kota lain yang melarang permainan gim ini di India adalah Ahmedabad, Bhavnagar, dan Gir Somnath. Sudah ada 10 pemain yang ditangkap karena ketahuan memainkan permainan tersebut, dilansir dari New Straits Times.
Sumber: Liputan6.com
Advertisement