Bola.com, Shanghai - Tim Radiant berhasil memenangkan pertandingan All Star pada perhelatan The International 2019, Jumat (23/8/2019) di Mercedes Benz-Arena, Shanghai, China. All Star Match tersebut menjadi rangkaian puncak pertama The International 2019.
Tim Radiant yang diisi Syed 'SumaiL' Hasan, Ding 'Dy' Cong, Michael 'miCKe' Vu, Roman 'RAMZES666' Kushnarev dan Akbar 'SonNNeikO' Butaev sukses mengatasi perlawanan dari tim Dire. Tak hanya itu, roster yang lebih dikenal dengan SoNNeikO juga dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam All Star Match.
Baca Juga
3 Penggawa PSBS yang Menonjol dalam Kebangkitan Mereka di BRI Liga 1: Semakin Nyaman Berkreasi
Gabung TC Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024, Armando Obet Oropa Dapat Dukungan Penuh dari PSBS Biak
Deretan Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia yang Sebaiknya Main di Piala AFF 2024: Ngeri-ngeri Sedap Kalau Gabung
Advertisement
Tim Radiant memang sejak awal sudah diunggulkan karena memiliki beberapa pemain yang mumpuni. Yap, sebut saja SumaiL Hassan. Roster asal Pakistan itu merupakan pemain pertama yang mendapatkan 1000 kill pada turnamen Dota 2 The International 2019.
Sementara itu, tim Dire diperkuat Johan 'pieliedi' Astrom, Lu 'Somnus ~ M' Yao, Timothy 'Tims' Randrup, Michal 'Nisha' Jankowski dan Amer 'Miracle' Al-Barkawi.
Meskipun pemilihan 10 pemain tersebut berdasarkan performa sepanjang turnamen, namun beberapa roster terlihat bermain tidak sesuai dengan harapan penonton. Banyak penonton yang merasa bosan dan memilih keluar saat All Star Match The International 2019 berlangsung.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Format Pertandingan
Penonton juga merasa bingung melihat pertandingan tersebut. Pasalnya, beberapa pemain tim Dire justru bermain untuk tim Radiant dan juga sebaliknya.
Hal tersebut tentunya akan menjadi evaluasi panitia mengenai format yang akan digunakan pada pertandingan All Star di TI10 tahun depan.
Seperti diketahui, dalam pertandingan All Star tersebut menggunakan format All Random Deathmatch. Jadi, setiap pemain akan memakai hero secara acak setiap kali hero yang digunakan terbunuh.
Kemudian setiap tim mempunyai 40 kali respawn/nyawa. Tim yang pertama kali mencapai 45 kill akan dianggap sebagai pemenang.
Sumber: Dot Esports
Advertisement