Bola.com, Jakarta - Pan Yi atau yang lebih dikenal dengan Fade baru-baru ini mengumumkan pensiun dari dunia Dota 2 Profesional. Banyak yang menyayangkan keputusan yang diambil Fade, mengingat usianya baru 23 tahun.
Fade mengawali karier resmi sebagai pemain Dota 2 saat bergabung dengan tim Thunderobot Gaming pada Maret 2016. Saat itu, dirinya memiliki julukan Pain.
Advertisement
Setelah mengikuti berbagai ajang lokal di China, ia memutuskan bergabung dengan tim junior Vici Gaming, VG.Potential.
Bakatnya memainkan gim Dota membuat Fade mendapatkan tempat di tim VGJ.Thunder pada September 2017. Bersama VGJ Thunder, Fade sukses memenangkan turnamen Galaxy Battle II: Emerging World.
Fade juga membawa VGJ.Thunder menempati peringkat kedua pada ajang The Bucharest Major, GESC: Indonesia Dota2 Minor, dan StarLadder ImbaTV Invitational Season 5.
Namun, kebersamaan Fade bersama VGJ. Thunder harus berakhir setelah perhelatan The International 2018 karena tim tersebut dibubarkan.
Setelah itu, Fade bersama rekan setimnya, Zhou 'Yang' Haiyang direkrut ke skuat utama Vici Gaming pada September 2018. Selama kurang lebih satu tahun di Vici Gaming, Fade sukses mengantarkan Vici Gaming merengkuh gelar EPICENTER Major, DreamLeague Season 11 dan StarLadder ImbaTV 2 Minor Season 1.
Pada perhelatan Dota 2 The International 2019, Fade dan Vici Gaming hanya mencapai semi-final upper bracket. Vici Gaming dikalahkan PSG.LGD dan kemudian tersingkir di tempat 5-6 oleh Team Secret.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Diterpa Isu Tak Sedap
Torehan bersama Vici Gaming tersebut bisa dibilang cukup fantastis. Hal tersebut membuat banyak orang menyadari Fade merupakan satu di antara pemain bertipe support terbaik di dunia.
Sayang, Fade memutuskan pensiun setelah turnamen Dota 2 The International 2019. Belum diketahui secara pasti mengapa Fade memilih pensiun dari dunia Dota Profesional.
Namun, beredar kabar Fade menjadi penyebab kekisruhan dua manajemen tim Dota. Dilansir dari Estnn, Rabu (28/8/2019), bahwa tim Royal Never Give up berusaha merayu Fade selama TI9.
Hal tersebut membuat, CEO Vici Gaming, Qing Chen, merespons dengan menyebut tindakan yang dilakukan Royal Never Give Up sebagai perilaku tidak etis.
Konon, apa yang dilakukan Royal Never Give Up tersebut bukanlah yang pertama. Royal Never Give Up pernah mencoba langkah yang sama kepada satu di antara pemain Team Secret tahun lalu.
Pihak Royal Never Give Up memberikan hak jawabnya dengan mengatakan waktu itu mereka hanya melakukan offer kontrak terhadap pemain Team Secret dan itupun dilakukan setelah perhelatan TI8.
Sementara itu, alih-alih memberikan komentar dengan isu tersebut, Fade malah memilih untuk pensiun dari dunia Dota 2.
Sumber: Liquipedia, Estnn.
Advertisement