Jakarta - Kaum perempuan memiliki hasrat tinggi untuk sejajar dengan pria dalam meramaikan dunia esports di Indonesia. Selama ini, kiprah mereka nyaris tak terdengar, meski beberapa ada yang menonjol.
Perjalanan mereka kerap dipandang sebelah mata dan mengundang cibiran dari para atlet esports yang didominasi pria. Hal itulah yang dirasakan Meutia Maharani atau akrab disapa Mute, salah satu pemain tim perempuan Onic esports untuk divisi PUBG. Ia mengaku banyak yang menganggap para pemain perempuan tak punya kemampuan.
Advertisement
Mute menuturkan, tak sedikit kaum pria yang mengejek kiprah pemain perempuan. Padahal, menurut sosokberusia 19 tahun ini, skill para pemain perempuan tidak kalah mumpuni.
"Banyak sih, paling (diejek, red) cewe alay. Hanya, mereka gak tahu kalau kita punya skill. Saat main, apa mereka bisa?" kata Mute di sela-sela turnamen PUBG B.E.S.T (Bubu Esports Tournament) di ICE BSD, Sabtu (14/9/2019).
Mute mengungkapkan, ia menjadi pemain esports untuk game PUBG berawal dari hobi. Meski demikian, mahasiswi Administrasi Negara di Universitas Padjadjaran ini menolak jika kemampuannya dianggap remeh.
"Padahal dari scrim atau latihan online, campuran yang kita lakukan, gak jarang kita dapat hashtag nomor satu. Itu kan membuktikan kalau belum tentu cowok lebih jago," ujarnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Minim Kesempatan
Sementara itu, rekan Mute di tim Onic, Natalie menuturkan, atlet esports wanita belum banyak terekspos lantaran minimnya kesempatan. Selain itu, cibiran dari pemain perempuan yang telah lebih dahulu bermain juga membuat pemain baru enggan muncul.
Natalie sendiri mengaku pernah mendapat cibiran serupa. "Aku dipandang sebelah mata sama tim-tim lain. Itu aku anggap mereka sirik aja," kata sosok berusia 26 tahun tersebut.
Advertisement
Hadiah Lebih Sedikit
Di sisi lain, CEO Bubu.com, Shinta Dhanuwardoyo mengakui turnamen untuk para pemain perempuan masih sedikit. Jika ada, kata Shinta, hadiah turnamen itu tak setara dengan turnamen untuk para pemain pria.
"Kalau pun ada hadiahnya kecil sekali dibanding tim cowok," ujarnya. Keprihatinan itu pula yang membuat Shinta menggagas turnamen PUBG B.E.S.T. Di turnamen ini, panitia menyediakan hadiah total Rp 290 juta bagi tim perempuan yang keluar sebagai pemenang.
Disadur dari: Liputan6.com
Penulis / Editor : Luthfi Febrianto / Harley Ikhsan
Published : Sabtu, 14 September 2019