Bola.com, Jakarta - Industri gim di Indonesia semakin bergairah. Kondisi tersebut selaras dengan kemunculan varian esports, yang membuat seluruh kalangan semakin aktif berpartisipasi.
Seperti dirilis Moonton, sinyal tersebut sudah terlihat sejak grand final Mobile Legends : Bang Bang Professional League (MPL) Indonesia Season 1. Pada perhelatan 1 April 2018 tersebut, panggung utama Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) sanggup membuat Mall Taman Anggrek Jakarta, penuh sesak dengan para gamer.
Advertisement
Setelah 2 musim berjalan, MPL Indonesia Season 4 masih mendatangkan fans fanatik. Pada pekan lalu, yang jadi hari terakhir pertandingan regular, sebanyak 2 ribu fans MLBB menyerbu MPL Arena. Mereka datang demi melihat pertandingan panas EVOS kontra RRQ.
Padahal, momen tersebut bukan puncak dari gelaran MPL Indonesia Season 4. Acara grand final bakal berlangsung di Stadion Tennis Indoor Gelora Bung Karno, pada 26-27 Oktober 2019.
Fakta tersebut menunjukkan secuil dari kegairahan perkembangan industri gim dan esports di Indonesia. Selaras dengan itu, MPL Indonesia Season 4 dan Mobile Legends : Bang Bang menjadi trendsetter di industri esports dan gim Indonesia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Faktor MPL Season
DANA, sistem pembayaran nontunai yang berstatus sponsor MPL Indonesia Season 4, melihat peluang besar dari pasar gamer di Indonesia. Menurut mereka, gim online menjadi komunitas dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia.
Sebelumnya, komunitas ini terlalu tersegmentasi, dengan sebagian besar penggunanya anak laki-laki. Sekarang, kelompok ini sudah jauh lebih luas dengan anak perempuan dan orang tua yang bisa ikut serta.
Selain perkembangan yang cepat, pasar gamer tidak asing lagi dengan perkembangan teknologi. Pihak DANA merilis, setidaknya ada 42,9 juta gamer yang ada di Indonesia saat ini. Padahal, pada 2015, hanya ada setengah dari jumlah tersebut. Mereka memrediksi, 5 tahun lagi, jumlah gamer di Tanah Air akan menjadi 3 kali lipat alias berkisar di angka 128,7.
Angka fantastis tersebut bisa terjadi berkat gim online yang akan lebih terjangkau dan dekat dengan masyarakat. Dukungan esports akan menjadi ajang kompetitif yang lebih populer, sehingga mampu memberikan dampak yang lebih besar lagi.
Menurut data Moonton, sebagai publisher dan developer dari Mobile Legends : Bang Bang, pengguna aktif bulanan gim ini di Indonesia mencapai 31 juta orang. Angka tersebut bisa menjadi gambaran tentang seberapa besar pasar gamer di Indonesia.
Advertisement
Peran Esports
Secara khusus, ada 2 peran besar dari esports dalam mengembangkan industri gim di Indonesia. Menurut DANA, tantangan terbesar adalah persepsi publik yang masih negatif terhadap kegiatan bermain gim.
Pada segmen mengubah paradigma negatif ini, esports bisa berperan besar. Satu cara paling efektif untuk mengkomunikasikan sisi positif dari bermain gim adalah dengan menunjukkannya langsung kepada para orang tua.
Contoh nyata terjadi di nomor esports MLBB. Sosok Muhammad Ikhsan alias Lemon adalah 'korban positif' dari esports. Jenis olah raga ini dapat menghantarkannya meraih banyak prestasi. Begitu juga JessNoLimit, yang menjadi bintang baru di YouTube karena memainkan Mobile Legends : Bang Bang.
Selain dua sosok tadi, ada banyak nama-nama pemain lain yang berhasil menjadikan esports sebagai sebuah jalan baru menuju kesuksesan. Selain berguna mengubah paradigma publik, ambisi para gamer untuk masuk dalam jajaran pemain paling bergengsi juga berguna menjadi penggerak industri ini.
Hasrat kompetitif di pasar gamer muncul dengan ekosistem esports yang berkembang pesat. Padahal hasrat kompetitif alias gengsi itu yang mampu mendongkrak daya beli pasar, di banyak industri.
Data Gamer
Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia mencapai 171,17 juta jiwa atau 64,8% dari total penduduk. Walhasil, pengguna internet yang masuk ke pasar gim adalah 24 persen.
Latar itu pula yang membuat para pelaku industri gim dan esports masih optimistis dengan laju pertumbuhan sektor ini. Secara kuantitatif, angka tersebut akan semakin menaik seiring peningkatan penetrasi internet, penambahan infrastruktur, dan pengenalan teknologi.
Advertisement