Bola.com, Jakarta - Pertarungan ketat dan seru terjadi pada babak final esports nomor DotA 2 SEA Games 2019, di Filoil Flying V Centre, San Juan, Metro Manila, Senin (9/12/2019). Filipina berhasil menjadi pemenang, sekaligus meraih medali emas, setelah menumbangkan perlawanan luar biasa dari Thailand.
Timnas DotA 2 Filipina membutuhkan waktu lebih dari 3 jam, tepatnya 198 menit, untuk meraih kejayaan perdana di pentas pesta olahraga negara-negara di kawasan Asia Tenggara tersebut. Kerja keras yang menguras emosi berhasil dibalas medali emas, sekaligus mencetak sejarah.
Advertisement
Bagi Filipina, komposisi Natsumi-, Mac, Bok, Boombacs, cml, Erice dan Van, menjadi yang terbaik. Skuat Filipina tergolong kompak, karena empat di antaranya berasal dari satu klub, yakni Adroit. Sementara dua lainnya, yakni Erice dan Van, berasal dari klub yang kuat, yakni Cignal Ultra.
Kualitas permainan Filipina sudah terlihat sejak fase grup. Mereka menjadi jawara, setelah menumbangkan lawan-lawan mereka, termasuk timnas DotA 2 Indonesia. Tim Merah Putih tak bisa berbuat banyak dan kalah 0-2.
Setelah itu, langkah Filipina semakin tak terbendung. Pada babak final upper bracket, mereka membuat Vietnam harus puas turun ke lower bracket. Vietnam sendiri menjadi peraih medali perunggu nomor DotA 2.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kerja Keras
Pada babak final, Filipina harus bekerja keras menumbangkan Thailand. Dua tim saling menyamakan skor, dengan Filipina selalu unggul lebih dulu. Ronde pertama berjalan 38 menit dan 15 detik. Pilihan terhadap Elder Titan, Venomancer, Shadow Demon, Drow Ranger dan Templar Assassin membuat Filipina unggul.
Namun, pada periode kedua, giliran pick hero milik Thailand yang berjaya. Butuh waktu 32 menit dan 35 detik bagi Faceless Void, Lich, Mirana, Tidehunter dan Viper untuk menundukkan tuan rumah.
Pertarungan semakin keras pada gim ke-3. Setelah berkutat selama 42 menit dan 49 detik, Filipina unggul 2-1. Namun, akibat salah perhitungan, Filipina tunduk pada ronde ke-4 dalam waktu 39 menit dan 27 detik.
Babak penentuan menjadikan suasana semakin tegang. Dua tim memilih hero yang tergolong seimbang. Filipina menggunakan Razor, Legion Commander, Undying, Enigma dan varian Radiant Hero, yakni Phantom Lancer.
Tim tamu memilih Viper, Lich, Tusk, Centaur Warrunner dan hero spesialis carry serta pusher, Drow Ranger. Walhasil, peta persaingan kedua tim menjadi menarik. Saling tunggu dan menjaga ritme area membuat pertandingan berjalan sampai 47 menit dan 19 detik.
Akhirnya, tim Thailand, yang berisi 23savage, Fearless, Seri, Boombell, Jabz dan tnt, tak bisa membendung agresivitas tuan rumah. Walhasil, anak asuh LaKelz tersebut harus rela melihat Filipina meraih medali emas nomor DotA 2.
Advertisement