Bola.com, Jakarta - Persaingan di ranah gim kembali dikejutkan dengan rencana induk usaha TikTok, ByteDance. Mereka sedang mempersiapkan diri guna meluncurkan dua gim anyar pada awal tahun ini.
Perilisan video gim ini kabarnya merupakan langkah ByteDance guna bersaing ketat dengan Tencent Holdings. Seperti dirilis South China Morning Post, dua judul gim itu akan mewakili debut ByteDance di pasar gaming non-kasual.
Advertisement
Gim ini akan menyasar gamers di dalam dan luar negeri. ByteDance akan menghadirkan gim online multi-pemain. Perusahaan yang berbasis di Beijing ini telah memiliki tim beranggotakan 1.000 karyawan untuk operasi gimnya.
ByteDance disebut-sebut telah mengakuisisi studio gim, termasuk di antaranya Pangu Game Global dan Shanghai Mokun Digital Technology. Perwakilan dari ByteDance dan Tencent tidak segera menanggapi ketika ditanya mengenai hal ini.
Namun, inisiatif terbaru dari pemilik TikTok ini menunjukkan bagaimana perusahaan internet besar Tiongkok bersaing secara agresif dalam membangun ekosistem. Medium yang dimaksud terdiri dari berbagai platform yang dapat menampung berbagai layanan untuk menarik pengguna baru.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Unit Bisnis
Sebagai perusahaan internet, ByteDance menggantungkan bisnis dari pemasukan iklan berlatar bisnis konten Douyin (TikTok) dan agregator berita Jinri Toutiao. Di Tiongkok, Douyin telah terintegrasi dengan jaringan online shop Taobao Marketplace milik Group Alibaba dan platform Tmall.
ByteDance dirikan mantan engineer, Zhang Yimin pada tahun 2012. Pada tahun lalu, ByteDance memiliki nilai valuasi sebesar 78 miliar dolar AS. Hal itu berlatar kemampuan mereka melakukan ekspansi internasional TikTok.
Disadur dari : Liputan6.com dan SCMP
Advertisement