Bola.com, Jakarta - Para penggemar, pemain amatir dan player profesional terkejut dengan langkah Valve mengumpulkan beberapa tim papan atas di markas mereka. Yup, beberapa waktu lalu, Valve, sebagai pengembang Dota 2, melakukan pertemuan yang terkesan mendadak.
Situs vpesports.com mengungkapkan, Valve mengundang dan menggelar acara diskusi dengan tim-tim profesional papan atas. Sayang, kepastian siapa saja yang terlibat dalam pertemuan di Seattle, Amerika Serikat, tersebut tak terungkap jelas.
Advertisement
Namun, setelah pertemuan tersebut, beredar banyak rumors terkait masa depan Dota 2, terutama pada 2020. Maklum, sudah bukan rahasia umum lagi, Dota 2 menghadapi tantangan besar sepanjang tahun ini, terutama dari sisi eksistensi turnamen.
Dota 2 mendapat tantangan besar karena banyak nomor esports yang semakin berkembang dengan jumlah player yang semakin meningkat. Hal itu selaras dengan jumlah hadiah yang tersedia, meski TI masih berstatus pemberi uang terbanyak.
Usai pertemuan di Seattle tersebut, ada beberapa gosip yang beredar di dunia maya terkait Dota 2. Satu di antaranya adalah perubahan format Dota Pro Circuit (DPC) dan jadwal. Menurut bocoran dari komentator asal Rusia, Vitalii “v1lat” Volochai, musim 2020 ini akan ada beberapa perubahan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hal Krusial
Menurutnya, hal krusial adalah perubahan jumlah turnamen. Pada 2020, Dota 2 kemungkinan hanya akan terdiri dari 3 Major, dengan menghilangkan jenis turnamen Minor.
Varian Minor akan diganti dengan format kompetisi regional dengan sistem promosi dan degradasi. Imbasnya, tim-tim profesional akan mengurangi perjalanan, karena proses fase awal bisa berjalan dengan menggunakan medium online.
Hal ketiga yang menjadi gosip panas adalah pada turnamen regional, ada dua segmentasi pada masing-masing wilayah. Sesuai tulisan pada paragraf sebelumnya, titik keempat yang akan berubah adalah keberadaan sistem promosi-degradasi yang mengikuti tier tersebut.
Terakhir, alias kemungkinan perubahan ke-5, adalah ketentuan untuk mengikuti tier 2, harus melewati babak kualifikasi terbuka. Beragam hal baru tersebut membuat Dota 2 tetap bisa bersaing.
Sumber : vpesports.com
Advertisement