Bola.com, Jakarta - Call of Duty Mobile season 7 seharusnya diluncurkan awal bulan ini. Namun, karena kasus kematian yang menimpa George Floyd, pihak pengembang gim menunda peluncuran tersebut.
Activision selaku pengembang Call of Duty Mobile, lewat rilis resminya menuntut keadilan tanpa memandang SARA. Mereka juga mengutuk segala bentuk kekerasan berbalut rasialisme.
Baca Juga
Advertisement
"Hari ini, dan hari-hari berikutnya, kami mendukung semua orang yang melawan rasialisme dan ketidaksetaraan. Tidak ada tempat untuk hal-hal seperti itu di komunitas kami dan komunitas lain. Black liver matter," tulis Activision di akun Twitter resmi.
Senada dengan Avtivision, Call of Duty juga menyuarakan pendapat serupa. Bagi mereka, isu yang tengah ramai di Amerika Serikat dan penjuru dunia lebih penting ketimbang peluncuran sebuah video game.
"Meski kami menanti musim baru Modern Warfare, Warzone, dan Call of Duty: Mobile, saat ini peluncurannya sangat tidak tepat," tulis Call of Duty.
"Soal peluncuran gim-gim tersebut, akan segera kami umumkan kembali. Saat ini yang terpenting adalah menyuarakan kesetaraan, keadilan, dan perubahan," lanjut Call of Duty lewat akun Twitter resminya.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
SONY Lakukan Langkah Serupa
SONY selaku pengembang PlayStation resmi menunda event penyambutan PlayStation 5. Disinyalir, langkah ini dilakukan karena ada isu kemanusiaan yang tengah panas belakangan ini, yaitu kasus kematian George Floyd.
Rencana awalnya, SONY akan melangsungkan sebuah event bertepatan dengan pengenalan PlayStation 5 pada Selasa (2/6/2020). Namun, event berdurasi 2,5 jam itu dipindah pada Kamis (4/6/2020).
"Kami memutuskan untuk menunda event PlayStation 5 pada 4 Juni. Kami paham banyak gamers di seluruh dunia menantikan PS5, tapi kami merasa saat ini bukan waktu yang tepat untuk merayakannya," tulis PlayStation.
"Untuk saat ini, kami akan memberikan ruang buat isu yang lebih penting lagi agar lebih didengar," sambungnya.
Secara tersirat, SONY selaku pengembang PlayStation diyakini merujuk pada kematian George Floyd yang meninggal akibat kebrutalan polisi Minnesota. Imbasnya, Amerika Serikat mencekam setelah demonstrasi terjadi di penjuru negara.
Sumber: Twitter, Activision, Call of Duty
Advertisement