Bola.com, Jakarta - Pelatih RRQ Hoshi, James Chen, mengaku tak terbebani dengan tekanan jelang kejuaraan dunia Mobile Legends M2 World Championship di Singapura. Ia berjanji bakal memberikan yang terbaik.
RRQ Hoshi jadi satu di antara tim yang difavoritkan keluar sebagai juara mengingat performa konsisten mereka dari tahun ke tahun. Pada 2020 saja, torehan Xinnn dkk. sangat istimewa.
Baca Juga
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Advertisement
MPL ID Season 5, MPLI Season 1, dan MPL ID Season 6 direngkuhnya secara beruntun. Satu turnamen bergengsi, ONE Esports MPLI, jadi satu-satunya event yang gagal mereka juarai karena dihempaskan Alter Ego.
Namun menurut James Chen, apa yang didapat sepanjang 2020 sudah cukup untuk berlaga di M2 World Championship. Ia bakal fokus memenangi tiap pertandingan.
“Saya hanya akan melakukan yang terbaik di M2. Mari kita berharap yang terbaik. Terkait tekanan sama saja. soal fans, mereka yang tak suka ya akan tetap tidak suka. Kita tidak bisa mengubah mereka, yang bisa kita ubah adalah mindset sendiri,” kata James Chen kepada One Esports.
“Tapi kondisi saya jauh lebih baik. Saya sudah mendapat pengalaman di season 5, season 6, MPLI, sampai ONE Esports MPLI. Jadi sama saja lah. M2 World Championship hanya turnamen selanjutnya dan kami akan melakukan yang terbaik. Tak ada tekanan dan kami tak perlu mengingat momen di M1. Jangan pikirkan juara. Pikirkan bagaimana memenangi semua laga," ujarnya lagi.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Lockdown Tak Jadi Alasan
RRQ Hoshi sudah terbang ke Singapura sejak awal tahun. Langkah itu dilakukan karena mereka harus menjalani karantina mandiri selama 14 hari ke depan.
Situasi ini membuat persiapan mereka sedikit goyah karena praktis tak bisa pergi ke mana-mana. Akan tetapi, itu bukan alasan untuk tak berprestasi di M2 World Championship.
"Sebenarnya kondisi seperti sekarang (tak bisa kemana-mana) juga terjadi saat berada di GH. Sebenarnya kondisi ini biasa saja, soalnya pemain-pemain kan terbilang bebas juga. Mau tidur atau main. Ada pemanasan serta latihan juga. Sama seperti di GH. Cuma bedanya di GH berlima bareng," ujar James.
Sumber: One Esports
Advertisement