Bola.com, Jakarta - Kabar gembira menghampiri para penggemar Mobile Legends dan fans esports di Indonesia. Pentas panas MPL Indonesia akan kembali hadir dengan mengusung Season 8, dimulai pada 13 Agustus 2021.
Delapan tim dan puluhan pemain profesional akan memberikan suasana panas setiap akhir pekan. Para bintang berusaha menjaga reputasi, sedangkan 'newbie' harus bekerja keras agar bisa memberi kejutan.
Baca Juga
Advertisement
Namun, kabar gembira tersebut harus beriringan dengan info tak mengenakkan bagi gamer Mobile Legends. Beberapa pemain bintang yang tergolong senior bakal tak bertanding lagi pada musim 8. Mereka ada yang memang sengaja mundur, tapi ada juga karena timnya 'hancur' seperti Aerowolf.
Nama pertama yang mengejutkan adalah Lemon. Maklum, ketika musim lalu, namanya masih ada di roster RRQ Hoshi mesi tak pernah tampil di fase regular. Ia termasuk pemain loyal karena membela satu tim sejak MPL Indonesia Season 1.
Tak heran jika karier Lemon jatuh bangun di land of dawn ini. Nama Lemon semakin membumbung ketika berhasil membawa RRQ Hoshi menjadi jawara beruntun alias back to back, yakni Season 5 dan Season 6.
Video ML
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dua Nama Lain
Dua nama berikutnya adalah korban dari ketiadaan Aerowolf di MPL Indonesia Season 8, yakni Kido dan Watt. Duo ini terkenal memiliki aksen khusus saat bertarung.
Kido belum memutuskan akan meneruskan karier ke mana, karena pada pengumuman roster 8 tim MPL Indonesia Season 8, namanya tak ada. Sementara itu, Watt belum mengumumkan kelanjutan musim ini. Namun, gosip beredar kalau dirinya bergabung dengan GPX-nya Donkey.
Nama besar lain yang tak akan ada di MPL Indonesia Season 8 adalah Luminaire. Sinyal mundur sang bintang dari panggung kompetitif Mobile Legends di Tanah Air sudah mengudara setelah MPL Indonesia Season 7.
Seperti diketahui, Luminaire lebih banyak 'mengalah' dan merelakan tempatnya di beberapa kesempatan kepada para pemain muda. Bak idiom seorang legenda, ia mundur kala berada di puncak. Yup, ia sukses membawa EVOS Legends menjadi jawara, plus gelar pemain terbaik.
Advertisement